Kasihan, Wanita Ini Jual Pelukan Untuk Biaya Berobat Putri Kecilnya Yang Sakit Leukemia

Ini adalah contoh cinta tanpa batas seorang ibu untuk anaknya. Kisah nyata ini terlihat di kota Chongqing, China dimana seorang ibu muda mencoba mencari biaya pengobatan putrinya dengan menjual pelukan.

Ia sudah beberapa kali terlihat di stasiun kereta bawah tanah Chongqing yang sibuk untuk menjual pelukan demi mengumpulkan biaya pengobatan untuk putrinya yang menderita leukemia.

Chen Dejuan (28), nama ibu muda itu, rutin menjual pelukan setiap Jumat dan Sabtu di stasiun itu. Untuk menjajakan pelukannya, Chen memegang sebuah papan berbunyi "menjual pelukan untuk 10 yuan".

Chen Dejuan

Ny. Chen Dejuan sedang menawarkan pelukan didampingi putri kecilnya yang sakit Leukemia. Pemandangan ini membuat banyak penumpang yang tersentuh hatinya

Chen berada di stasiun bersama putrinya yang berusia 4 tahun, Nana, yang mengenakan respirator dengan kepala yang nyaris tak berambut.

Chen mengatakan, dia sebenarnya berasal dari Guangdong, sementara suaminya adalah penduduk asli Chongqing. Mereka berdua bekerja di Shandong dan baru pada bulan Mei 2015 lalu pasangan itu mengetahui kondisi kesehatan putri tunggal mereka. Saat itu, Nana tiba-tiba terjatuh, membuat bocah kecil itu harus menjalani pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit.

Chen Dejuan

Banyak penumpang yang tersentuh, seperti ibu bergaun pink ini yang menangis haru dan mendonasikan uangnya untuk pengobatan Nana

Nana sudah mendapatkan pengobatan dari beberapa rumah sakit di Shandong. Namun, Chen dan suaminya memutuskan agar Nana dikirim ke Chongqing yang memiliki rumah sakit dengan fasilitas lebih baik.

Chen Dejuan

Tubuh Nana sangat kurus dan lemas, Ny. Chen Dejuan harus berusaha keras meneanangkan dan memberi pengertian putri tunggalnya apabila sang putri "mogok" atau ngambek

Selama beberapa bulan terakhir, pasangan ini sudah menghabiskan uang sebesar 70.000 yuan (sekitar Rp 152 juta) dari tabungan dan meminjam sanak saudara demi pengobatan Nana.

Dengan berjualan pelukan ini, Chen mendapatkan uang 600 yuan atau sekitar Rp 1,3 juta dalam satu jam. Beberapa warga memberinya uang tunai, dan beberapa warga mengirim uang secara elektronik setelah mengetahui kisah Chen dan Nana.

Chen mengatakan, upayanya menjual pelukan adalah pilihan terakhir karena dia dan suaminya kini sudah kebingungan untuk mencari biaya pengobatan Nana. "Cara ini (berjualan pelukan) membutuhkan keberanian yang luar biasa," ujar Chen.

Chen bukan satu-satunya warga China yang harus mencari cara alternatif mencari uang untuk menambah biaya pengobatan. Situasi ini menunjukkan kelemahan sistem kesehatan China, tempat banyak penduduk negeri itu kesulitan membayar biaya kesehatan yang sangat tinggi.

(Shanghai List)