Urusan yang berhubungan dengan uang memang agak sensitif. Apalagi kalau menyangkut pembayaran utang yang tertunda.
Pertemanan dan persahabatan yang sudah terjalin, bahkan persaudaraan bisa terganggu dengan urusan pinjam-meminjam ini. Kalau Anda sebagai pihak yang memberi utang, pasti tidak nyaman sekali rasanya harus menagih uang sendiri.
Sebenarnya bagaimana agar urusan pinjam-meminjam uang ini berjalan lancar? Pastinya kita ingin bisa membantu teman/saudara/kerabat dari kelebihan rezeki yang ada, tanpa membuat kita bangkrut maupun bete bukan?
Perencana Keuangan dari ZAP Finance Fitri Oktaviani mencoba memberi sedikit solusi untuk Anda. Berikut tipsnya yang dikutip dari situs resminya, Minggu (11/8/2013).
Berikut ini beberapa tipsnya:
Pinjamkan sesuai kemampuan
Walaupun misalnya kita memiliki sedikit kelebihan rezeki dibanding si calon peminjam, kita bukan Sinterklas. Kebutuhan keluarga tetap lebih penting. Pastikan bahwa uang yang kita pinjamkan tidak mengganggu budget kebutuhan rutin sehari-hari termasuk uang sekolah anak, cicilan utang, dan tabungan.
Tetapkan jangka waktu
Kadang-kadang kita tidak tega untuk menetapkan jangka waktu pengembalian. Tetapi hal ini diperlukan untuk kenyamanan kedua belah pihak. Usahakan memberikan tenggat waktu pinjaman, atau menawarkan beberapa pilihan skema pengembalian, misalnya dicicil perbulan selama 1 tahun, atau dibayar saat terima THR.
Alokasikan Budget Bantuan Teman/Saudara
Untuk anda yang memiliki kerabat yang kerap meminjam uang, ada baiknya dialokasikan budget bantuan setiap bulan. Sisihkan jumlah yang bisa anda ikhlaskan tiap bulan, dan siapkan di amplop atau rekening khusus. Saat ada yang memerlukan, anda bisa meminjamkannya tanpa terlalu mengharap uang itu kembali. Dana tersebut bisa terus bertambah jika tidak ada yang memerlukan, atau jika dana yang dipinjam sebelumnya telah dikembalikan.
Buat surat perjanjian utang
Untuk pinjaman dalam jumlah yang cukup besar, usahakan dengan surat perjanjian utang yang bermaterai. Hal ini untuk menjamin keamanan uang anda. Tulislah kesepakatan peminjaman utang ini secara detail di dalam surat perjanjian. Tidak perlu merasa tidak enak lho, toh uang yang dikeluarkan adalah uang anda, dan anda pasti ingin uang itu kembali.
Barang Jaminan
Barang jaminan bisa digunakan untuk jumlah pinjaman yang cukup besar. Dengan adanya barang jaminan, pihak yang meminjam akan lebih bertanggung-jawab terhadap utangnya, dan membuktikan komitmennya yang cukup tinggi untuk kelak membayar pinjamannya. Diskusikan barang jaminan yang nilainya relatif setara dengan jumlah pinjaman, dan tetapkan jangka waktu peminjaman.
Tampak ribet, lebih baik sedikit ribet di depan untuk urusan uang, tapi tetap baik dalam urusan selanjutnya. Jangan lupa komunikasikan dengan baik ya agar hubungan dengan si peminjam tetap lancar.
sumber
0 komentar:
Post a Comment