Rata rata headphone yang lumayan keatas selalu memiliki spesifikasi berupa angka-angka yang mungkin agak sulit untuk dimengerti. Disini saya akan mencoba untuk membantu menjelaskan…
Misalnya ini spesifikasi dari headphone Sennheiser PX100-II
4 Baris pertama (Colour, Article Number, EAN, UPC No.) adalah spesifikasi umum produk untuk memudahkan pencatatan di gudang. Misalnya disini Colour adalah variasi warna, article number kode produk Sennheiser, EAN dan UPC adalah kode barcode yang dipakai untuk keperluan inventory dan logistic (pengiriman barang, transfer barang dsb).
Mulai baris ke-5 kita mulai dengan spesifikasi yang menjelaskan driver unit yang ada di headphone tersebut. Mari kita telusuri satu satu:
Transducer principle: Dynamic, Open
Teknologi apa yang dipakai untuk menghasilkan suara. Yang paling umum untuk headphone adalah Dynamic. Jika untuk Earphone atau In Ear Headphone, dynamic juga adalah tipe yang paling umum, tetapi belakangan teknologi Balanced Armature (sering disingkat BA) adalah tipe kedua yang mulai populer. Disamping dua teknologi ini, ada juga teknologi yang lebih tidak umum seperti Planar — mencakup Orthodynamic dan Electrostatic.Secara umum, dynamic driver adalah tipe driver yang paling banyak dan paling populer. Ini tipe driver yang ditemukan di rata2 earphone murah/gratisan, tapi jangan salah karena banyak headphone high-end seperti Sennheiser HD800 juga menggunakan dynamic driver.
Open berarti housing atau rumah headphone ini tidak tertutup. Artinya suara dari luar tetap bocor ke kuping anda, dan suara yang dihasilkan driver headphone juga bocor keluar. Selain open, tipe housing Closed berarti tertutup — suara tidak keluar dan tidak masuk; yang anda dengarkan hanya suara yang dihasilkan driver headphone.
Open driver biasanya menghasilkan suara yang lebih natural, tetapi untuk penggunaan di outdoor kurang praktis karna suara bocor. Closed housing lebih sulit menghasilkan suara yang natural, tetapi lebih mudah mendapatkan bass yang kuat dan juga isolasi dari keributan suara luar.
Ear coupling: Supra-aural
Bagian ini menjelaskan bagaimana posisi headphone ini duduk di kuping anda. Kebanyakan headphone kecil adalah Supra-aural atau sering juga dibilang On-Ear. Maksudnya headphone tersebut "duduk" persis diatas telinga kuping. Karena persis diatas kuping, seringkali kurang nyaman, tapi nilai plusnya adalah headphone tipe ini rata2 kecil/compact ukurannya.
Kebalikan dari Supra-aural adalah Circum-aural atau Over-Ear. Headphone tipe Circum-aural atao Over-Ear adalah bantalan headphone akan "duduk" diluar telinga kuping. Biasanya model over-ear ini lebih nyaman dipakai karena tidak persis di telinga kuping, tetapi rata2 headphone agak besar ukurannya.
Frequency-response: 15-27,000 Hz
Ini adalah seberapa luas driver headphone dapat memproduksi frekuensi suara. Angka yang kecil (15 Hz) adalah bass, dimana makin rendah berarti lengkap frekuensi bass. Angka yang kecil (27,000 Hz) adalah treble, dimana makin tinggi adalah berarti makin lengkap frekuensi treble. Bila kita perhatikan, headphone kecil Sennheiser ini meng-claim memiliki range frekuensi yang lebih luas dari pendengaran manusia. Apakah benar seperti itu? Kebanyakan angka ini tidak dapat dibuktikan secara empiris, dan dari pengalaman saya mencoba bermacam-macam headphone, banyak sekali false-claim di angka ini. Maksudnya, angka yang ditulis seringkali tidak terbukti waktu kita coba mendengarkan. Cara terbaik untuk mengetahui frequency response adalah dengan mencoba langsung headphone tersebut.
Impedance: 32 Ω
Angka impedance, atau impedansi menggambarkan karakter tahanan dari driver headphone. Menerjemahkan angka ini agak rumit, karena ada faktor2 lain yang perlu kita ketahui sebelum kita dapat menggunakan informasi angka impedansi.Umumnya headphone kelas consumer, yang mudah di drive dari Ipod atau Smartphone anda, memiliki impedansi sekitar 32 Ω. Tapi bukan berarti semua headphone 32 Ω mudah di drive dari smartphone atau Ipod.
Disisi lain, headphone kelas professional sering kali memiliki impedansi yang tinggi diatas 100 Ω. Mulai dari 100 Ω sampai 600 Ω rata-rata akan memerlukan Headphone Amplifier. Beberapa headphone di angka 55 – 70Ω masih dapat di "angkat" oleh Ipod/Smartphone, tapi di level volume hampir maximum.
Dari pengalaman saya, lebih mudah menentukan keperluan amplifier sebuah headphone dari ukuran fisik headphone tersebut. Rata-rata headphone yang over-ear berukuran besar, memiliki driver yang relatif besar (40mm s/d 58mm), dan memerlukan daya yang lebih kuat untuk dapat mendapatkan suara yang baik. Jadi rata2 headphone over-ear akan lebih baik jika ditambah headphone amplifier. Diantara headphone-headphone "besar" ini ada lagi tingkatan kesulitan yang berbeda-beda, dimana headphone tertentu dapat diangkat dengan amplifier headphone yang relatif kecil, tetapi ada juga tipe headphone yang memerlukan amplifier dengan daya lebih besar.
THD < 0.1 % (1 khz/100dB)
Angka distorsi ini juga agak sulit untuk di terjemahkan. Secara prinsip, makin rendah angka distorsi makin baik, tetapi mirip dengan angka frequency response, agak sulit membuktikan seberapa akurat angka distorsi yang ditulis oleh pabrikan di kardus headphone.
Sound Pressure Level: 114dB (1kHz / 1 Vrms)
Sering juga disebut "Sensitivity", ini adalah nilai yang menggambarkan keperluan daya yang diperlukan headphone ini untuk menghasilkan suara. Biasanya angka ini dapat dipakai untuk menjadi ukuran yang lebih reliable untuk menentukan apakah kita memerlukan Headphone amplifier.Secara umum, angka ini bisa di artikan sebagai berikut:
– dibawah 100dB (1Hz / 1 Vrms) memerlukan amplifier yang lumayan kuat.
– antara 100dB s/d 110dB memerlukan amplifier, tapi amplifier kecil juga sudah cukup.
– diatas 110dB, sangat ringan dan tidak memerlukan amplifier.
Sisanya adalah penjelasan yang lebih umum mengenai aksesoris, packaging, panjang kabel, yang saya relatif mudah untuk dimengerti, tetapi saya akan tambahkan dua hal lagi dari bagian akhir ini
Cable Length: 1.2mm single-sided OFC copper cable.
Disini maksudnya panjang kabel headphone adalah 1.2 meter. Single-sided berarti kabel hanya keluar dari satu sisi (biasanya dari sisi headphone sebelah kiri). Single-sided lebih ringkas dan praktis, tetapi headphone yang serius dengan kualitas suara biasanya menggunakan double-sided dimana kabel keluar dari sisi kiri dan sisi kanan headphone. OFC copper cable berarti "Oxygen-Free-Copper" yang menunjukan tipe (Copper) dan kualitas (Oxygen-Free) kabel yang dipakai. Ada beberapa macam tipe kabel yang dapat dipakai, mulai dari Copper, Silver, dan Silver Plated Copper (SPC), dimana tiap-tiap tipe tadi memiliki kadar kualitas yang berbeda-beda.
Kesimpulan
Sebetulnya mencoba menilai headphone dari tabel spesifikasi adalah seperti mencoba memilih mobil dari angka-angka spesifikasi mesin, suspensi, chasis, dimensi mobil dan sebagainya. Misalnya di brosur mobil tertulis tipe mesin yang dipakai adalah "Four-cylinder, 2.000cc", itu hanya memberikan gambaran kecil dari mobil tersebut. Begitu juga dengan angka-angka lain di brosur mobil, semua itu tidak dapat memberikan penjelasan yang cukup untuk mengambil keputusan kita membeli mobil.
Tentu saja cara terbaik untuk mengetahui adalah dengan melakukan test-drive, dan kalau bisa test-drive di medan2 yang berbeda. Ada mobil yang sangat kencang, tapi tidak bisa dipakai untuk antar jemput anak sekolah atau berbelanja. Ada mobil yang sangat mewah, tapi sulit untuk dibawa masuk keluar jalan sempit. Ada mobil yang begitu nyaman, tapi tidak bisa dipakai di medan off-road. Demikian juga dengan headphone, ada bermacam-macam headphone untuk peruntukan berbeda-beda. Ada headphone untuk studio monitoring, ada headphone untuk music listening, ada headphone khusus untuk mendapatkan bass yang besar, ada headphone untuk keakuratan suara, ada headphone untuk gaya, dsb.
Cara terbaik untuk menentukan headphone yang tepat adalah dengan mencobanya sendiri di kuping anda. Itulah yang kami sarankan, oleh sebab itu kami mengundang anda mampir ke Headfonia Store untuk mencoba sendiri macam2 headphone yang kami sudah sediakan demo-unit nya.
Selamat mencoba!
sumber
No comments:
Post a Comment