Trend motor injeksi memang tak hanya sekedar trend semata matickers. Di klaim motor injeksi memiliki banyak nilai plus dibandingkan motor dengan sistem karburator. Selain ramah lingkungan, motor injeksi juga terkenal lincah, gesit, irit, kencang, serta tak membutuhkan waktu lama saat melakukan servis rutin.
Lantas bagaimana dengan motor bermesin karburator? Nampaknya semua pabrikan atau ATPM di Indonesia sepakat kalau teknologi injeksi lah yang lebih menguntungkan serta masuk dalam regulasi EURO 3 dengan tingkat polusi gas buang lebih sedikit.
Lantas apa yang menjadi pembeda utama antara motor injeksi dan motor karburator?
Perbedaan utama antara karburator dan injeksi adalah, pada karburator bensin masuk kedalam mesin karena dihisap oleh mesin, sedangkan injeksi sesuai namanya bensin diberi tekanan terlebih dahulu oleh pompa bensin, kemudian diinjeksi kedalam saluran masuk mesin melalui komponen yang bernama injector.
Aliran Bahan Bakar Motor karburator
Secara umum, karburator yang baik setidaknya memiliki tiga penakar bensin yang disebut jet, jet sendiri memiliki ukuran lubang tempat bensin akan mengalir yang berbeda-beda, semakin besar lubangnya, semakin banyak bensin yang dapat lewat. Penakar bensin yang disebut jet ini masing-masing akan bekerja sesuai posisi bukaan gas.
Nah, komponen pelengkap yang bernama Pilot Jet adalah penakar bensin yang paling kecil ukuran lubangnya, menakar bensin untuk kebutuhan putaran mesin rendah, bukaan gas 0 – 1/4.
Ada juga komponen yang bernama Needle Jet, nah Jet Needle ini bekerja bersama membentuk celah lubang untuk dilewati oleh bensin, dan berfungsi menakar bensin untuk putaran mesin menengah, bukaan gas 1/4 – 3/4.
Dan yang terakhir adalah Main Jet, yang berguna untuk menakar bensin pada putaran mesin tinggi dengan bukaan gas penuh 3/4 – 1.
Jet-jet ini selalu terbuka dan mengalirkan bensin saat mesin hidup.
Aliran Bahan Bakar Motor Injeksi
Sedangkan motor injeksi memiliki komponen yang bernama injektor untuk mengatur semua aliran bahan bakar. Injector ditempatkan pada saluran masuk mesin sebelum katup masuk (intake valve). Injektor juga berfungsi seperti keran bensin yang membuka dan menutup aliran bensin yang sudah bertekanan sesuai sensor yang terhubung pada ECU (Engine Control Unit)
Cara kerja Injector mirip seperti busi yaitu juga mempunyai timing kapan dan berapa lama harus menyemprotkan bensin , jika busi memerlukan masukan dari sensor posisi crankshaft untuk menentukan saat pengapian maksimal.
Timing untuk injektor lebih rumit karena yang diukur sebagai penentu berapa lama injektor membuka untuk menyemprotkan bensin adalah berapa banyak udara yang masuk kedalam mesin, injektor harus memberikan jumlah bensin yang tepat agar dapat terbakar habis dengan jumlah udara yang ada.
Sedangkan jumlah udara O2 yang masuk kedalam mesin tidak selalu tetap berdasarkan kapasitas mesin saja, misal mesin 100cc = jumlah udara yang dihisap masuk 100cc, tetapi volume dan kandungan O2 berbeda-beda berdasarkan bukaan gas, putaran mesin, suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, jadi banyak sensor yang dipakai untuk menghitungnya, bahkan setelah pembakaran pun masih ada O2 sensor yang dipasang pada saluran buang untuk mengabarkan kepada ECU apakah hasil kalkulasi timing injektor sudah pas atau belum, perlu ditambah atau dikurangi.
Artinya, motor dengan teknologi Fuel Injection lebih presisi mengatur bensin dibandingkan dengan karburator, lebih baik untuk efisiensi bahan bakar, serta yang pasti ramaha lingkungan.
Demikian matickers, semoga semakin menambah wawasan dan memahami betul kendaraan pribadi kita. Karena memang sudah saatnya konsumen memahami betul produk apa yang dibelinya.
sumber
0 komentar:
Post a Comment