Baru - baru ini dengan dilantiknya Jokowi menjadi Presiden RI, maka sudah resmi pula bahwa Ahok menjadi Gubernur DKI. Nah, hal ini telah memunculkan topik yang sangat ramai dibicarakan masyarakat yaitu mengenai warga keturunan Tionghoa di Indonesia. Kalau mau dihitung - hitung, tentunya sudah sangat banyak warga Tionghoa di Indonesia saat ini. Dari sekian banyak warga Tionghoa itu tentunya ada beberapa yang memang dikenal dan juga berjasa untuk Indonesia sendiri. Berikut ini 10 nama warga wanita keturunan Tionghoa di Indonesia yang tergolong populer, berprestasi, dan berjasa bagi Indonesia di berbagai bidang.
Susyana Tjhan
Susyana Tjhan lahir di Jakarta pada 19 November 1984. Dia adalah seorang atlet wushu terkenal di Indonesia. Ana, demikian ia biasa dipanggil, telah mengharumkan nama Indonesia dalam berbagai kejuaraan internasional. Karirnya bermula di Kejuaraan Daerah Wushu 1994 di Jakarta. Pada usia 10 tahun saat itu dia berhasil meraih 3 medali emas dan 1 Piala All Arround. Prestasi internasional pertamanya diraih di Sea Games Malaysia 2001 yaitu satu emas dan satu perunggu. Di usianya yang sudah tidak muda pada tahun 2011, satu medali emas masih mampu diraihnya di Sea Games. Setelah itu Tjhan mulai fokus untuk membagikan ilmunya kepada masyarakat melalui klub Rahmat Wushu milik Ayahnya.
Siapa yang tidak kenal dengan nama ini? Nama Nyonya Meneer sudah menjadi trademark untuk produk jamu di Indonesia. Dilahirkan di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1895 dengan nama Lauw Ping No yang diberi nama menir karena saat hamil ibunya ngidam menir. Awal mula usaha produksi jamunya bermula pada era keprihatinan tahun di 1900 ketika suaminya sakit keras. Saat itu Nyonya Meneer meracik jamu yang ternyata mampu mengobati suaminya. Sejak itu jamunya dibuat lebig giat dan banyak untuk tetangga dan kerabat. Pada akhirnya di setiap jamu yg dibuat Nyonya Meneer mulai dicantumkan label dan usaha keluarga ini pun semakin berkembang bahkan masih bertahan sampai saat ini.
Kembali ke bidang olah raga dalam hal ini bulu tangkis yang saat ini mempunyai satu nama besar yaitu Lilyana Natsir. Prestasinya semakin menanjak sejak diduetkan dengan Tantowi Ahmad sebagai pasangan ganda campuran Indonesia di berbagai kompetisi bulu tangkis internasional. Lahir di Manado pada 9 September 1985, prestasi terbesarnya saat ini adalah juara All England pada tahun 2012 dimana pada saat itu merupakan akhir penantian panjang selama 33 tahun sejak Christian Hadinata dan Imelda Wiguna meraih juara ganda campuran All England di tahun 1979. Sejak itu, pada tahun 2013 dan 2014, juara ganda campuran Alll England selalu berhasil dia pertahankan bersama dengan Tantowi Ahmad untuk Indonesia.
Susi Susanti
Masih di bidang bulu tangkis, nama Susi Susanti tentunya nama yang sangat dikenal di Indonesia bahkan di dunia. Lahir di Tasikmalaya pada 11 Februari 1971 dengan nama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti, telah mendapatkan penghargaan Badminton World Federation Hall of Fame di tahun 2004. Prestasi luar biasa yang dia raih adalah medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 bersamaan dengan Alan Budikusuma yang pada akhirnya menjadi suaminya.
Martha Tilaar
Satu lagi nama Tionghoa yang sangat familiar di Indonesia yaitu Martha Tilaar. Dilahirkan di Kebumen, jawa Tengah pada 4 September 1937, Martha Tilaar merupakan seorang pengusaha sukses Indonesia di bidang kosmetik serta jamu yang menguunakan merk dagang Sariayu. Melalui satu kerja sama dengan Kalbe Farma, tercipta sebuah label jamu dan kosmetik Martina Berto. Satu usaha kerajinan bernama Prama Pratiwi Martha Gallery juga dimilikinya yang berlokasi di Sentolo, Yogyakarta. Di Cikarang, Bekasi dia juga mempunyai sebuah Kampung jamu Organik. Luar Biasa.
Agnez Mo
Nggak ada habisnya kalo ngomongin satu nama ini. Tanpa perlu dijelaskan, prestasi wanita yang lahir di Jakarta pada 1 Juli 1986 ini sudah terlihat jelas sampai saat ini. Berawal dari penyanyi cilik di era 1990an kemudian mulai serius di sinetron pada 2001 sampai menjadi artis remaja dengan bayaran termahal saat itu. Mulai 2003, Agnez Mo merilis album musiknya yang kembali mendorong namanya ke puncak popularitas. Seiring meroketnya popularitasnya, gaya busananya yang sering terlihat unik selalu menjadi inspirasi bagi kalangan remaja dalam berbusana. Sampai saat ini Agnez Mo merupakan penyanyi Indonesia dengan penghargaan terbanyak di Indonesia yaitu 7 Panasonic Awards, 10 Anugrah Musik Indonesia, dan juga 4 MTV Indonesia Awards.
Di ranah bisnis Indonesia, nama Eva Riyanti Hutapea merupakan sebuah nama besar. Dia merupakan seorang ekonom serta CEO terkemuka di Indonesia dengan satu prestasi luar biasa ketika menyelamatkan PT Indofood Sukses Makmur dari ancaman krisis. Lahir di Jakarta pada 26 Desember 1952 dan bersekolah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menjadikannya paham tentang dunia ekonomi dan usaha. Dari ancaman krisis 1997 yang membuat ISM rugi hingga 1,2 triliun Rupiah dan hampir bangkrut, Eva mampu perlahan - lahan menyelamatkan ISM hingga masih mampu bertahan hingga saat ini dengan produk andalannya yaitu Indomie.
Mari Elka Pangestu
Lahir di Jakarta pada 23 Oktober 1956, Dr. Mari Elka Pangestu, Ph.D merupakan wanita keturunan Tionghoa pertama di Indonesia yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia. Pada tahun 2004 dia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia. Sebagai anak dari ekonom terkenal Indonesia, J. Panglaykim, gelar Bachelor serta Master of Economics didapatnya dari Australian National University dilengkapinya dengan gelar Ph.D. dari Universitas California. Pada tahun 2011 kemudian dia menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Marga T
Lahir di Jakarta pada 27 januari 1943, marga Tjoa yang lebih dikenal dengan nama Marga T merupakan seorang pengarang Indonesia yang terbilang paling produktif. Awal mula namanya dikenal melalui cerita bersambung berjudul Karmila di era tahun 1971. Hobi menulisnya bermula sejak kecil dengan karangan - karangannya yang sering dimuat di majalah sekolah saat itu. Karakter seorang pekerja keras dia tunjukkan dengan menghabiskan sampai 5 jam per hari untuk menulis. Buku terbaiknya mungkin adalah Sekuntum Nozomi yang menceritakan kidah tragedi Mei 1998 sebagai latar belakangnya.
Merry Riana
Satu lagi nama keturunan Tionghoa yang sudah tidak asing di Indonesia yaitu Merry Riana. Lahir di Jakarta pada 29 Mei 1980, dia adalah seorang penuls serta motivator. Satu buku tulisannya berjudul A Gift From a Friend yang menceritakan bagaimana menghasilkan 1.000.000 dolar Singapura selagi dia berada di Singapura saat berusia 26 tahun berhasil menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara. Sejak saat itulah namanya mulai dikenal di masyarakat. Dia juga terkenal satu dari sekian orang yang pandai memanfaatkan popularitas jejaring sosial khususnya Twitter karena memang dia memunculkan motivasi - motivasinya lewat Twitter yang kemudian di retweet oleh ribuan followernya.
Nah itu tadi hanya sebagian saja dari nama - nama keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia dan bahkan berprestasi atas nama Indonesia di lingkup Internasional. Sudah bukan saatnya lagi untuk rasis ketika memang keberagaman adalah satu warna kehidupan yang mau tidak mau harus diterima oleh setiap orang, benar bukan? Ketika orang - orang yang bahkan tidak 100% asli Indonesia saja justru memiliki jiwa nasionalis yang tinggi dengan tetap membawa nama Indonesia di prestasinya, lalu kenapa yang 100% asli Indonesia justru meributkan masalah ras atau etnis?
0 komentar:
Post a Comment