Saat di Indonesia sedang marak-maraknya cacian terhadap maskapai Lion Air akibat parahnya delay, kabar buruk datang dari Malaysia. Operasi penerbangan Malaysia Airlines (MAS) semakin oleng setelah dihantam dua tragedi maut, hilangnya MH370 dan jatuhnya MH17 akibat rudal di Ukraina sejak Maret tahu 2014 lalu.

 

Jumlah penumpang yang terus merosot membuat MAS harus menanggung rugi hingga sekitar 2,16 juta dolar Australia atau Rp 23,6 miliar per hari (kurs: Rp 10.909/dolar Australia).

 

Counter Check In Malaysia Airlines Kosong

Counter check in Malaysia Airlines yang lengang, padahal biasanya amat ramai

 

Untuk menarik lebih banyak penumpang, Malaysia Airlines telah meningkatkan komisi pada sejumlah agen perjalanan di Australia. Komisi pada agen perjalanan meningkat dari 6 persen hingga 11 persen untuk penerbangan menggunakan Malaysia Airlines.

 

MH146 Melbourne to KL

Suasana lengangnya pesawat Malaysia Airlines MH146 yang terbang dari Melbourne ke Kuala Lumpur. Hanya segelintir penumpang yang menaiki pesawat

 

Peningkatan jumlah komisi tersebut telah dilakukan sejak awal April 2014 guna mengatrol penjualan tiket. Kenaikan komisi hingga berlipat ganda menunjukkan betapa MAS harus segera mengisi kursi-kursi kosong di pesawatnya sesegera mungkin.

 

Dengan jumlah pemesanan tiket yang terus merosot sampai tahun 2015 ini, MAS diprediksi terus kehilangan cadangan dana sekitar 2,16 juta dolar Australia atau Rp 23,6 miliar per hari.

 

MAS juga berupaya mempekerjakan salah satu pembuat kebijakan ekonomi paling handal di Malaysia guna meningkatkan laba maskapai.

 

Catherine Ching Wan Ping Coombes

Pemenang lomba Master Chef UK 2014 Catherine Ching Wan Ping Coombes bersama suami dan putrinya memposting fotonya saat menumpang pesawat Malaysia Airlines yang kosong. Ia dan suaminya menjadi satu-satunya penumpang kelas bisnis dan parahnya lagi, kelas ekonomi juga lengang

 

Adalah Idris Jala yang pernah memimpin perusahaan dari 2005-2009 dan berhasil mencetak rekor laba terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

 

Perusahaan penerbangan tersebut juga sebelumnya mengumumkan akan menghentikan sejumlah rute penerbangan baik domestik maupun internasional. Mereka juga menggrounded dan mengurangi para awak dan pegawai lainnya demi menekan pengeluaran.

 

Kesibukan Pramugari Malaysia Airlines

Kesibukan para pramugari Malaysia Airlines saat menyajikan hidangan bagi penumpang. Pemandangan ini kini jarang terlihat karena sedikitnya penumpang

 

Beberapa analis memprediksi, bisnis penerbangan MAS dapat terjungkal dengan cepat. MAS diperkirakan hanya mampu bertahan satu tahun tanpa suntikan dana tunai dari pemerintah Malaysia.

 

"Semua tragedi ini bukan kesalahan MAS, tapi saat ini jika Anda tanya pada masyarakat apakah mereka ingin terbang dengan Malaysia Ailines, mereka hanya akan mengeluarkan pendapat negatif atau berkata, lebih memilih menggunakan pesawat lain," ungkap analis penerbangan di Maybank, Mohshin Aziz.

 

Terlebih lagi, sepanjang Desemebr harga saham MAS terus merosot. Pihaknya juga mengumumkan akan menarik dari dari bursa saham dan membeli sahamnya dari tangan publik.

 

Malaysia Airlines bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang bisnsinya goyah karena kecelakaan. Salah satu maskapai Amerika Serikat, Pan Am, akhirnya bangkrut setelah bertahan selama kurang dari tiga tahun usai ledakan penerbangan 103 dari London ke New York pada 1988.

(News.com.au, Straits Times)