Perusahaan-perusahaan Pornografi Yang Rajin Beramal Dan Yang Mereka Lakukan Untuk Menebus Dosa

Industri pornografi merupakan industri yang bergelimang uang dan tentu saja bergelimang dosa. Namun, pendapatan yang selangit ini nampaknya membuat mereka tidak pelit beramal untuk menebus dosa.

Saat ini sangatlah mudah untuk mengakses pornografi kapan pun dan darimana pun, terlebih lagi dengan adanya jaringan internet. Tahukah Anda, kemudahan tersebut membuat pendapatan industri pornografi semakin fantastis.

NBC News menyebutkan bahwa nilai industri pornografi di seluruh dunia mencapai US$ 97 miliar (sekitar Rp 1.247 triliun). Di Amerika Serikat saja pendapatan bersih industri pornografi pada 2013 mencapai US$ 12 miliar (setara Rp 157 triliun). Wow!

Banyak yang mengatakan bahwa film porno merupakan film murahan, namun faktanya perusahaan film porno dikelola secara profesional, menyamai standar korporasi multinasional. Bahkan banyak yang menerapkan sistem corporate social responsibility (CSR) atau kepedulian sosial untuk masyarakat, disalurkan sebagai program sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

Misalnya, Pornhub atau Playtime. Perusahaan pornografi ini sering mengadakan program amal di bidang kesehatan hingga pendidikan. Kendati begitu, aktivis hak perempuan mengkritik program CSR industri pornografi.

"Industri pornografi mengeksploitasi pekerjanya. Anak-anak muda yang masuk dalam bisnis itu tidak tahu konsekuensi terlibat dalam produksi film porno yang sering menghantui hingga masa tua mereka," kata pegiat antipornografi Dawn Hawkins.

Tapi, meminjam istilah anjing menggongong kafilah berlalu, walau dituding CSR itu sebagai cara menebus dosa, produsen film porno tetap aktif beramal.

Inilah perusahaan-perusahaan produsen "bokep" yang paling getol menggelontorkan uang untuk kegiatan sosial:

1. Adam & Eve (menyumbang kondom ke India)

Perusahaan pornografi asal Amerika Serikat ini pada tahun 2013 menyumbangkan ratusan ton kondom untuk Yayasan Perencanaan Keluarga India DKT yang dikelola Dharmendra Kumar Tyagi.

Ownner and Director Adam & Eve, Phil Harvey (75 tahun), mengatakan perusahaannya sudah memperoleh banyak untung. Maka tak ada salahnya untuk membagikan keuntungan yang mereka terima kepada pihak membutuhkan.

Selain kondom, Adam & Eve juga menyumbangkan bahan pangan ke desa-desa India yang mengalami kelaparan. "Saya tidak peduli pada kritik. Saya justru bangga perusahaan ini terlibat dalam promosi aktivitas seksual yang lebih sehat," kata Harvey.

Perusahaan ini meraup untung besar menjual film porno, alat bantu seks, serta obat kuat. Harvey mengklaim bantuan yang disalurkan Adam & Eve tidak cuma menjangkau India, tapi juga 19 negara lainnya.

2. Hump The Bundle (membantu para penyandang cacat)

Hump the Bundle pada Maret 2015 lalu mengadakan kampanye membantu penyandang disabilitas. Mereka mengucurkan dana jutaan dolar untuk membuat program komputer yang bisa digunakan warga difabel berkomunikasi hingga main game.

Kampanye itu mengajak para pelanggan video porno untuk ikut menyumbangkan dana pada program-progam sosial yang mereka rancang. Selain difabel, perusahaan ini turut menggelar bantuan mainan untuk anak-anak miskin seantero Amerika Serikat.

Walau demikian, Hump the Bundle menerima banyak kecaman masyarakat karena kegiatannya itu, khususnya dari yayasan amal gereja yang menganggap uang mereka berasal dari sumber haram. Pendiri situs porno ini, Humpy Leftnut, mengaku tidak akan mundur. Aapalgi, katanya, karyawan perusahaannya sepakat untuk membantu dan beramal.

3. Pornhub (menyumbangkan program beasiswa ke seluruh dunia)

Pornhub, yang merupakan situs porno kenamaan asal Amerika Serikat menawarkan program beasiswa senilai US$ 25 ribu (setara Rp 353 juta) untuk mahasiswa di seluruh dunia, termasuk Indonesia! Oh ya, beasiswa ini diklaim tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis pornografi. Para penerima beasiswa juga tidak akan memiliki ikatan apapun dengan pornhub. Jadi setelah lulus kuliah, para penerima beasiswa tidak diharuskan bekerja dalam industri pornografi di Porhub, mereka bebas berkarier kemanapun.

Pornhub melalui lembaga filantropinya pada 3 September 2015, meminta pelamar beasiswa mengirim esai sepanjang 1.000-1.500 kata, menjelaskan topik 'yang akan anda lakukan untuk membahagiakan orang lain'. Karya tulis ini wajib dilengkapi video berdurasi maksimal 5 menit untuk mendukung strategi membahagiakan orang lain sesuai visi pelamar.

"Anda tidak perlu menjadi bintang film porno untuk memperoleh beasiswa ini," kata Wakil Presiden Pornhub, Corey Price.

Lebih jauh lagi, Corey menjelaskan Pornhub sekadar melakukan kegiatan CSR sebagaimana perusahaan lainnya. "Kami sudah membahagiakan banyak orang setiap hari, sekarang waktunya kami membantu orang lain yang memiliki visi serupa," urainya.

Perusahaan AS ini tidak membatasi jumlah pelamar. Syarat untuk ikut mendaftar adalah sudah berusia 18 tahun, punya IPK minimal 3,2, serta mengirimkan berkas terkait sebelum 31 Oktober 2015 mendatang. Merujuk situs resmi beasiswa Pornhub, pengalaman menjadi pemimpin organisasi atau aktivis sosial punya peluang lebih besar.

Sebelum membagikan beasiswa, Pornhub pada 2012 pernah berusaha menyumbangkan dana untuk yayasan penderita kanker payudara. Sayangnya, dana jutaan dolar itu ditolak oleh pengelola yayasan. Alasannya adalah, siapapun bisa menebaknya, dana tersebut dianggap haram.

4. Playtime (menyumbang korban tsunami Aceh)

Playtime merupakan perusahaan film porno yang pemasarannya amat agresif. Ternyata mereka pun juga terbilang agresif dalam mengadakan program amal. Pada 2005 lalu, produsen film esek-esek ini menggelar kegiatan 'Food 4 Porn'.

Playtime memberikan DVD porno secara cuma-cuma kepada orang yang mau menyumbangkan makanan untuk tunawisma saat hari libur Thanksgiving di beberapa kota besar. Walau program itu dikritik, Pemilik Playtime Dirdre Krasner bergeming.

"Masih banyak orang kelaparan di Amerika. Kondisi ini tidak bisa diterima," ujarnya.

Dua tahun sebelumnya, Playtime pernah membuat kampanye sosial sejenis. Mereka mengajak penonton film porno untuk menyumbangkan kondom. Alat kontrasepsi itu selanjutnya dikirim ke yayasan penanggulangan AIDS di Australia.

Perusahaan ini juga menyumbangkan banyak uangnya untuk korban tsunami di Aceh dan sekitarnya pada 2005. Krasner mengatkaan perusahaannya mengirim uang maupun barang ke wilayah yang hancur dilanda air bah.

(NBC, Time, Merdeka)