Sejumlah foto dan sebuah video tentang seorang tentara Israel bersenjata yang tengah mencoba menangkap seorang bocah Palestina berusia 11 tahun yang patah lengan di Tepi Barat beredar luas di media sosial pada akhir pekan dan menjadi sensasi.
Foto-foto menunjukkan tentara itu sedang memiting kepala bocah, sementara sejumlah perempuan menarik punggung sang prajurit. Para perempuan itu mencoba untuk membebaskan anak laki-laki tersebut.
Perkelahian itu terjadi dalam sebuah protes mingguan pada Jumat 28 Agustus 2015 lalu yang diselenggarakan para aktivis Palestina terkait dengan pembangunan permukiman di Desa Nabi Saleh di Tepi Barat.
Seorang tentara Israel menangkap dan memiting seorang bocah Palestina, dalam bentrokan antara tentara Israel dengan demonstran Palestina, menyusul aksi perlawanan atas perampasan tanah Palestina untuk memperluas pemukiman Hallamish Yahudi, di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat, Jumat 28 Agustus 2015.
CNN melaporkan bahwa rekaman video diambil oleh ayah bocah itu sendiri, Bassem Tamimi. Tamini mengatakan, keluarganya secara rutin merekam demonstrasi dan mem-posting rekaman tersebut di situs yang disebut Solidaritas Nabi Saleh.
Wanita-wanita Palestina berjuang mengeroyok tentara Israel untuk membebaskan seorang bocah yang ditangkap seorang tentara Israel (tengah) dalam bentrokan antara tentara Israel dengan demonstran Palestina di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat, dekat Ramallah, Jumat 28 Agustus 2015.
Video itu, sebuah klip yang diedit dari rekaman yang lebih panjang, telah dilihat hampir 3 juta kali pada hari Minggu kemarin.
"Sangat sulit bagi setiap ayah atau ibu melihat putra atau putri mereka diperlakukan seperti itu, diserang secara kasar," kata Tamimi.
Pihak militer Israel membela tindakan tentaranya dengan mengatakan bahwa orang-orang dalam kerumunan itu telah melemparkan batu kepada sejumlah tentara. "Pasukan memutuskan untuk menahan salah seorang warga Palestina yang diidentifikasi telah melempar batu," kata seorang juru bicara militer Israel.
Polisi perbatasan Israel menahan seorang warga Palestina selama protes di tembok pemisah Israel, Beit Jala di Tepi Barat, Minggu 30 Agustus 2015.
Militer mengatakan, komandan di tempat kejadian menghentikan penangkapan demi menghindari situasi yang semakin memburuk.
Tamimi mengatakan kepada CNN bahwa istri dan putrinya mencoba untuk membebaskan putranya dan bentrok dengan tentara itu, seperti yang ditunjukkan dalam video di bawah ini:
Sejumlah warga Nabi Saleh telah melakukan protes selama bertahun-tahun terkait kebijakan permukiman Israel. Kadang-kadang protes berubah menjadi kekerasan ketika para pemuda Palestina melemparkan batu dan tentara Israel menembakkan gas air mata serta peluru karet.
(CNN, Kompas)
0 komentar:
Post a Comment