Gara-gara iPad, Ekor Pesawat Qantas Terseret Di Landasan Saat Lepas Landas

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Australia atau Australian Transport Safety Bureau (ATSB) merilis hasil penyelidikan insiden "tailstrike" yang dialami oleh Boeing 737-800 maskapai Qantas.

 

Dalam insiden yang terjadi pada 1 Agustus 2014 di bandara Sydney, Australia itu, ekor pesawat dengan registrasi VH-VZR itu bergesekan dengan aspal landas pacu saat hendak lepas landas

 

Hasil penyelidikan ATSB menunjukkan bahwa kejadian tersebut disebabkan karena kru pesawat salah pencet pada iPad yang digunakannya. Lho, kok di pesawat boleh menggunakan iPad?

 

iPad dengan aplikasi yang telah disertifikasi memang telah menjadi alat bantu sebagian pilot dalam mengerjakan tugas-tugasnya, seperti menghitung MTOW (maximum tak eoff weight) atau berat beban yang masih bisa ditoleransi oleh pesawat untuk lepas landas dan terbang. Hasil penghitungan dari software di iPad itu kemudian dimasukkan ke dalam komputer pesawat (FMC/flight management computer).

 

Dalam kasus Qantas ini, pilot salah memasukkan nilai MTOW yang seharusnya 76.400 kg menjadi 66.400 kg, atau kurang 10.000 kg.

 

Qantas Tailstrike

Software kalkulasi performa pesawat di iPad menunjukkan angka MTOW yang lebih rendah.

 

Parahnya lagi, pilot juga salah melakukan input suhu udara saat itu di dalam aplikasi. Seharusnya ia memasukkan angka 35 derajat celcius, tapi sang pilot tersebut malah memasukkan nilai 51 derajat celcius.

 

Beda angka dalam nilai MTOW dan suhu udara tersebut membuat aplikasi di iPad mengkalkulasi daya dorong (thrust) yang dikeluarkan mesin saat takeoff menjadi lebih rendah pula. Hasilnya, kalkulasi kecepatan juga keliru.

 

Aplikasi di iPad menghasilkan angka kecepatan VR (V Rotate/kecepatan saat hidung pesawat mulai diangkat pilot) yang lebih rendah.

 

Qantas B737-800 Tailstrike

software kalkulasi performa pesawat di iPad yang diinput dengan angka yang sesuai, menghasilkan daya persentase thrust dan angka VR yang lebih tinggi

 

"Dengan bobot 76.400 kg dan suhu 35 derajat celcius, mesin harusnya mengeluarkan tenaga 93,1 persen dengan kecepatan takeoff 157 knots, namun karena error, thrust diatur pada tingkat 88,4 persen dan kecepatan takeoff-nya 146 knots," tulis ATSB.

 

Dengan angka VR yang lebih rendah dari seharusnya, saat hidung pesawat diangkat, pesawat tidak lepas landas.

 

Seperti apakah tailstrike itu bisa dilihat dalam video singkat dibawah ini yang kebetulan merekam proses lepas landas pesawat Boeing 737-800 milik Turkish Airlines di Bandara Tegel, Berlin (Jerman).

 

Hidung pesawat hanya mendongak saja dalam waktu cukup lama, sehingga ekor pesawat bergesekan dengan runway sebelum akhirnya berhasil lepas landas. Dan untungnya, pesawat tersebut tidak mengalami kecelakaan.

(Sydney Morning Herald)