Industri mode memang dikenal amat mengeksploitasi perempuan. Perempuan yang bekerja sebagai model di industri ini kerap diperlakukan bagai mesin dan bahkan budak.
Hal ini karena industri mode di dunia memang serba salah dan kejam. Gemuk salah, kulit pucat salah, dan terlalu cantik pun bahkan merupakan masalah.
Itulah pengalaman seorang model Victoria's Secret, Taylor Hill. Ia pernah mengalami masa-masa sulit dalam mencari pekerjaan sebagai model fashion show atau sekadar model untuk pemotretan. Alasannya pun sangat tak masuk akal yaitu wajah Taylor Hill dianggap terlalu cantik.
Tak dapat dipungkiri, Taylor Hill memang cantik sempurna
Karena itu, Hill kesulitan untuk lolos audisi pemotretan karena banyak agensi model yang beralasan bahwa Hill terlalu cantik, terlalu coklat, terlalu kurus, dan sebagainya.
"Oh dia terlalu cantik, terlalu gelap, terlalu pendek, terlalu tinggi, dia tidak cukup kurus untuk menjadi Model," aku Hill menirukan para agensi model tempat ia mengikuti audisi.
Komentar dan opini tajam seperti itu membuatnya kewalahan dan merasa tidak percaya diri cuntuk memulai karier sebagai model. Padahal, Hill bahkan sampai rela putus sekolah demi mengejar cita-cita menjadi seorang model.
"Anda tidak bisa membiarkan diri Anda menderita dengan mendengar semua komentar itu. Anda harus ingat, jadilah diri sendiri, percaya dengan apa yang Anda inginkan dan apa yang membuat Anda bahagia. Itulah pesanku, bahagia dan berpikir positif," ujarnya.
Ekspresi wajah Taylor Hill ini memang sangat memukau, tak salah pihak Victoria's Secret mengontraknya sebagai salah satu angel mereka
Kini, Hill telah resmi menjadi bagian dari 12 angel (bidadari) Victoria's Secret atau disingkat VS, merek pakaian dalam dan gaun tidur terkenal. Pencapaian tersebut bukan tanpa usaha keras. Sebab, pihak VS sangat selektif dan penuh pertimbangan dalam merekrut seorang Model untuk dinobatkan sebagai bidadari yang mewakili citra label mereka.
Salah satu pose Taylor Hill untuk materi iklan Victoria's Secret
"Pengalaman berjalan di pentas VS sangat berbeda dengan pergelaran busana perancang lainnya. Perancang busana high fashion lebih tentang busana dan karakter si perancang. Namun, VS lebih pada sosok model dan hal yang mereka representasikan," paparnya.
(Vogue)
0 komentar:
Post a Comment