Video Penganiyaan Dan Pelecehan Wanita Di Koridor Hotel Ini Menjadi Viral di China

Para netizen di China kini sedang dihebohkan oleh peredaran sebuah rekaman video CCTV yang menyebar luas melalui media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan seorang wanita yang dirampok dan dianiaya secara seksual di koridor sebuah hotel di Beijing.

 

Rekaman video ini pun karuan saja mengundang kegaduhan di kalangan warga. Bukan semata-mata karena aksi penganiayaan seorang pria terhadap wanita malang tersebut, tapi juga karena ada beberapa saksi-saksi di lokasi tersebut, khususnya operator CCTV.

 

Para saksi malahan cuek saja walaupun sedang terjadi aksi keji dan terdengan jeritan sang korban wanita yang ditendang di bagian kepala dan diraba-raba bagian pribadinya. Bahkan operator CCTV yang melihat kejadian ini malahan bersikap masa boodh dengan tidak melaporkan hal yang disaksikannya tersebut kepada pihak berwenang. Hal itulah yang kemudian menimbulkan kecaman banyak pihak.

 

Walaupun kepolisian sedang menyelidiki kasus ini, pergunjingan mengenai kejadian memalukan ini semakin meluas karena ternyata di China sudah sering terjadi kasus-kasus serupa. Orang-orang yang berada di sekitar peristiwa menghindar atau menolak untuk membantu.

 

Aparat Kepolisian Beijing mengaku sedang menyelidiki kasus ini, dan perusahaan induk dari hotel tempat kejadian perkara pun sudah menyampaikan permohonan maaf. Homeinns, selaku perusahaan induk dari Yitel Hotel, sudah menerbitkan permohonan maaf kepada "Wanwan" dan juga khalayak umum atas peristiwa itu.

 

"Insiden itu menunjukkan lemahnya manajemen keamanan dan layanan pelanggan," demikian diungkapkan pihak Homeinns.

 

Masyarakat China menyuarakan keprihatinannya di media sosial, mengapa banyak orang tak mau ambil peduli atas peristiwa yang terjadi di sekitarnya?

 

 

Nampaknya, di zaman yang semakin individualis ini, kepedulian sosial merupakan sebuah keniscayaan. Namun beruntunglah kita di Indonesia, karena masyarakat mempunyai kepedulian sosial yang tinggi terhadap situasi janggal di lingkungannya.

 

Jangan mencoba berbuat kejahatan di hadapan (beberapa) orang di Indonesia, karena bisa dipastikan pelakunya bakalan menjadi sasaran amukan massa.

(BBC)