Dampak tumbukan meteorit itu dengan bumi di kawasan kota Chelyabinsk menjadi yang paling spektakuler yang pernah terekam dalam beberapa dekade terakhir. Warga bahkan melaporkan, ledakannya terasa bagaikan dunia mau kiamat.
Kalangan peneliti Rusia yang mendampingi kegiatan para penyelam sudah siap dengan timbangan gantung untuk mengukur bobot meteorit. Timbangan rusak saat potongan meteorit menunjukkan bobot 570 kg dan tak lama kemudian meteoritnya terpecah sendiri menjadi beberapa bagian.
Polisi Rusia berjaga-jaga di sekitar lokasi penemuan di Danau Chebarkul
Para ahli memperkirakan, beberapa potongan meteorit masih ada di dasar danau, di dalam lapisan lumpur setebal tiga meter. Para peneliti kini harus memeriksa asal usul potongan meteorit yang diangkat dari dasar Danau Chebarkul, yang terletak sekitar 100 kilometer barat laut kota Ural di bagian utara Rusia.
Hujan meteorit pada tanggal 7 Februari lalu di langit Chelyabinsk yang berbatasan dengan bagian utara Kazahkstan - melukai sedikitnya 1.500 orang dan dilaporkan merusak 7.000 bangunan.
Laporan media memperkirakan kekuatan gelombang kejut akibat meteor sebanding dengan kekuatan 20 bom nuklir. Para peneliti menaksir, sebelum pecah, meteorit itu diameternya sekitar 20 meter dengan bobot 10.000 ton.
sumber
0 komentar:
Post a Comment