Seekor lagi ular laut atau oarfish ditemukan terdampar di kawasan pantai California Selatan setelah temuan serupa beberapa hari lalu.
Bangkai ular sepanjang 4,3 meter itu di kota Oceanside hanya limahari setelah erdamparnya ular serupa sepanjang sekitar lima meter.
Temuan kedua ini menjadi pembahasan ramai di media sosial antara lain dengan mengangkat kembali mitos kuno di Jepang yang mengkaitkan penampakan jarang satwa ini dengan gempa bumi.
Namun para ilmuwan tetap meragukan kaitan terdamparnya ular laut raksasa ini di pantai dengan gerakan tektonik.
Bagaimanapun ilmuwan masih tertanya-tanya kenapa keduanya terdampar di pantai hanya dalam selang kurang dari seminggu.
Ular laut pertama yang ditemukan di pantai Santa Catalina sudah dibedah dan disimpulkan dalam kondisi tidak kelaparan serta sehat dengan hanya pertanda sakit yang kecil.
"Cukup baik untuk dimakan, kalau Anda punya panci pemasak berukuran 13 kaki (sekitar tiga meter)," tutur ahli biologi, Ruff Zetter.
Uji coba juga sudah dilakukan untuk kandungan radiasi mengingat air yanmg tercemar radiasi dari reaktor Fukushima, Jepang, menyebar ke laut.
Penemuan dua ular laut yang langka ini sekaligus menjadi kesempatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut yang bergerak secara vertikal di laut.
Dengan panjang bisa mencapai 15 meter, ular laut menyelam sampai kedalaman 1.000 meter dan ditemukan di semua temperatur di perairan tropis.
Ini oarfish berukuran hampir 14 kaki panjangnya ditemukan di sebuah pantai di California Selatan pada 18 Oktober. Spekulasi tersebar luas apakah penampakan dari awal gempa?
Kepala oarfish yang ditemukan di perairan Toyon Bay di Santa Catalina Island, California pada 13 Oktober
Oarfish, yang dapat tumbuh hingga lebih dari 50 meter panjangnya, dianggap sebagai ikan bertulang terpanjang di dunia.
Sebuah oarfish panjang ditemukan tewas di air dari Catalina Island, dekat Los Angeles, California
# TWM | DM | BBC
0 komentar:
Post a Comment