image

Duhai jiwa...

Ibu pertiwi mendamba kehadiran wanita solehah penghias hari
Sedari dulu, sekarang hingga nanti
Melihatmu kini, membuat bumi gelisah dan menyendiri
Karena banyaknya fenomena sosial yang datang silih berganti

Ramai-ramai kaum hawa berebut untuk disebut wanita beremansipasi
Meninggikan simbol tanpa esensi
Gesek sana gesek sini dengan menghilangkan hati nurani
Entah dari mana asal usul kata modernisasi
Mudah-mudahan bukan dari nilai nilai Islami
Tak ada jaminan keihlasan penghias hati

Ramai ramai para wanita modern untuk bisa berdiri
Sekalipun cara dengan mengemis di jalan-jalan dan menghinakan diri
Alhasil hidup dihiasi menjadi pribadi ngerumpi
Daripada berdiam diri, bertasbih dan mengaji

Agama layaknya sebuah aksesoris penghias diri
Bukan menjadi kebutuhan yang dibawa hingga mati
Ramai ramai orang ingin jadi wanita modern terkini
Dengan mengikuti selera masyarakat tanpa henti
Banyak program televisi menawarkan kebodohan abadi
Di tonton jutaan masyarakat yang hampir kehilangan budi pekerti

Kini, para wanita menjadi objek mata pencuri
Dari pagi hingga mentari enggan menampakan diri
Membuat bumi dan langit menangis melihat fenomena dalam negeri
Entah kapan fenemona ini akan berhenti
Mungkin lusa atau nanti
Semoga Allah ta'ala senantiasa merahmati negeri ini

Duhai jiwa...

Jadilah sebaik-baik perhiasan duniawi
Yang menawarkan ketenangan bagi para calon suami
Pelebur lara, penghilang sedih dalam hati
Menjadi sekolah bagi generasi-generasi Robbani
Juga menjadi tonggak peradaban yang  mati suri

Jadilah pembakar semangat para calon suami
Untuk tetap hidup, menjadi pribadi jujur tanpa henti
Hingga akhirnya bisa benar-benar berdiri
Menghiasi hari hari para penanti dan penjemput jodoh ini
Di jalan yang Allah ta'ala redhoi

SEMOGA

sumber