Seorang anak berusia 11 tahun bernama Jonah Soewandito tengah menjadi pembicaraan hangat publik Australia, Bahkan sejumlah media Australia cukup rajin memberitakan bocah jenius ini.

Pelajar 11 tahun itu disorot media massa lantaran sanggup mengikuti HSC (setara ujian akhir SMU) dua bulan lalu. Dia lulus untuk mata pelajaran matematika dan kimia dengan nilai 90, tertinggi di sekolahnya.

Pelajar jenius Jonah Soewandito.

Seharusnya Jonah masih setara sekolah dasar namun kecerdasan pelajar dari Scots College di Kota Sydney, Australia ini di atas rata-rata terutama pada pelajaran Matematika dan Kimia. Dia mencetak angka 90, tertinggi di sekolahnya, demikian dilansir surat kabar Sydney Morning Herald, Ahad (21/12).

Sejak usia empat tahun dia sudah menunjukkan kecerdasannya dan meloncati beberapa kelas sekaligus. Kepala sekolah Scots College Ian Lambert mengatakan mereka sangat bangga pada Jonah lantaran membuat bangga seluruh pendidiknya.

Tahun depan dia akan kembali menempuh ujian akhir sekolah termasuk menjalankan 3-4 unit tes matematika, fisika, dan bahasa Inggris.

"Kami akan membantunya melewati ujian ini. Namun saat ini dia butuh liburan sebab sudah berpikir keras," ujar Lambert.

Scots College amat membanggakan Jonah. Tak cuma pintar di bidang akademik, bocah jenius itu pernah mewakili sekolahnya lomba robot bola tingkat Negara Bagian New South Wales pada 2012. Jonah dan tiga sobatnya berhasil maju hingga perempat final.

Guru IPA Scots College Chris Metcalfe mengakui selama mengajar, baru kali ini dia menemui murid sejenius Jonah. Tapi para guru sekarang malah khawatir anak itu tertekan.

Jonah Soewandito.

Maklum, sekarang sehari-hari Jonah belajar bareng siswa SMA yang lebih tua dan perawakannya lebih besar. Selain itu, terbiasa loncat kelas sejak usia empat tahun berisiko membuatnya dewasa sebelum waktunya, sehingga sulit bergaul.

"Untunglah kami lihat kawan-kawannya yang lebih dewasa kini tak sekadar melihatnya sebagai anak pintar. Mereka sering mengajaknya main juga," kata Metcalfe.

Diwawancarai media, Jonah mengaku ingin segera lanjut kuliah bidang kedokteran. Sekolahnya telah menghubungi Universitas Sydney membicarakan kemungkinan bocah semuda itu lanjut studi strata satu.

"Saya ingin menemukan obat kanker, karena itu salah satu penyakit paling mematikan di dunia," kata Jonah.

JIka mengacu pada namanya yang mirip dengan nama yang biasa digunakan oleh orang Jawa, sangat besar kemungkinan Jonah adalah keturunan Warga Negara Indonesia. Namun, pihak Sekolah Swasta Scots College di Kota Sydney enggan mengungkap identitas pelajarnya tersebut.

"Yang kami tahu dia lahir di Australia," kata salah seorang guru seperti dilansir Sydney Morning Herald akhir pekan lalu.

Keluarga Jonah juga enggan diwawancara media. Menurut salah satu sumber, popularitas bocah yang seharusnya masih kelas 6 SD itu dikhawatirkan bisa mengganggu kondisi psikologisnya.

Sumber: merdeka.com