Sebagaimana hubungan antarmanusia yang lainnya, hubunganmu dengan ibu tidak selamanya akur. Selisih pendapat hingga pertengkaran hebat dapat merenggangkan ikatan yang tadinya terjalin erat. Bahkan mungkin kamu pernah merasa harus menjauh, atau menjaga jarak dengan ibumu untuk waktu yang lama.

Ketika bertengkar, kalian bisa saja saling membentak mempertahankan pendapat dan beradu argumen dengan sengit. Di level yang lebih serius, aksi saling diam pun tak terelakkan. Ajaibnya, sehebat apapun pertengkaran ini, pada akhirnya toh kalian tetap saling memaafkan dan merindukan.

Kamu dan ibumu memiliki koneksi yang tidak akan pernah bisa diputus. Dalam hati mungkin kamu bertanya:"Kenapa bisa, ya?" Semoga, penjabaran dalam artikel ini bisa memberikan jawaban yang memuaskan untukmu.

 

1. Ibu dan Anak Tak Hanya "Diikat" Oleh Proses Kehamilan dan Melahirkan. Fase Menyusui Pun Membentuk Kedekatan Emosional di Antara Kalian.

Proses menyusui menimbulkan kedekatan anak dan ibu

Tentu ada penjelasan kenapa ibu dan anak memiliki ikatan yang sangat kuat. Proses kehamilan di mana bayi berada di rahim sang ibu selama 9 bulan, ditambah fase melahirkan, adalah salah satu jawabannya. Tak hanya itu, ikatan ini semakin direkatkan saat si ibu menyusui bayinya. Proses menyusui tersebut menimbulkan terjadinya kontak fisik antara ibu dan anak yang intens dimana hal ini menimbulkan rasa sayang. Selain itu, kontak mata juga bisa menambah perasaan kedekatan antara ibu dan anak. Maka tidak mengherankan jika sampai besar pun kalian tidak akan bisa lepas dari sosok seorang ibu.

 

 

2. Mungkin Ia Tak Selalu Ada Saat Kamu Sudah Dewasa. Tapi di Hari-Hari yang Kini Tak Bisa Kamu Ingat Lagi, Ia Tak Pernah Absen Menemanimu.

Tak pernah ada kata istirahat untuk seorang ibu

Sekalipun mungkin ibumu adalah perempuan karir yang sibuk dengan pekerjaannya, ketiadaan fisiknya tak lantas menghapus perannya untuk memeliharamu. Dia bisa saja tidak memasak langsung untuk anaknya, tidak mengantar ke sekolah, atau menyambut di pintu selepas pulang belajar. Namun, di hari-hari yang sekarang tak lagi kamu ingat, dengan sangat intens dia akan terus mengawasimu. Mengecek menu makan siangmu dengan menelepon asisten rumah tangga kala ia bekerja di kantor, menemani kamu mengerjakan PR di malam hari setelah seharian bekerja, atau kerepotan menyiapkan bekal ke sekolah adalah caranya untuk memelihara anugerah terindah dari Tuhan untuknya: kamu.

 

 

3. Saat Masih Bayi, Kamu Perlu Minum Susu 2-3 Jam Sekali. Ibumu Rela Memangkas Waktu Tidurnya Agar Kamu Tak Kelaparan

Aku sedang belajar menerima Mama

Coba tanyakan pada ibumu, dulu selagi kamu masih bayi, berapa jam sekali ibumu harus memberi susu? Rata-rata tiap bayi akan minum susu 2-3 jam sekali. Begitu juga saat malam hari datang. Sosok ibu rela memangkas habis waktu tidurnya demi menjagamu kenyang sepanjang malam. Dia melindungi anaknya dari rasa lapar dengan cara stand by memberi susu setiap kamu membutuhkannya. Karena sudah begitu tergantung dengannya sejak masih bayi, saat sudah besar pun kamu tidak akan bisa lepas dari perannya sebagai ibu!

 

 

4. Di Masa Awal Kelahiran Anaknya, Banyak Ibu yang Rela Mundur dari Pekerjaannya Untuk Memberikan Perhatian Pada Buah Hatinya

Meninggalkan karir yang dirintis demi kamu

Karena harus minum susu setiap 2-3 jam sekali sepanjang hari, banyak ibu akan khawatir tidak bisa memenuhi kewajibannya jika tetap bekerja. Maka tidak mengherankan jika banyak ibu merelakan kehilangan kesempatan terbaik untuk mengembangkan diri dalam karir guna merawat anaknya. Padahal mungkin di usia muda tersebutlah masa-masa emas untuk menjadi yang terhebat di pekerjaan bisa dilakukan. Namun semua ambisi itu dikuburnya dalam-dalam demi merawat kamu. Ketulusan inilah yang menjadi magnet perekat hubunganmu dengannya.

 

 

5. Uang yang Terbatas Membuatnya Harus Membuat Prioritas, dan Prioritas Baginya Adalah Kamu

Prioritasnya adalah kamu dalam segala hal termasuk pengeluaran

Saat memiliki anak, semua ego orangtua secara otomatis terkikis. Bagi yang dulunya hobi belanja akan meredam hobi tersebut demi membeli susu kalengmu yang tidak murah. Buat yang hobi traveling rela menekan keinginan bepergian agar semua kebutuhan bisa dipenuhi. Ketika kamu beranjak sekolah, kebutuhan pun kian tinggi. Gajinya akan dihabiskan untuk membayar uang sekolah, les, asuransi, dan sederet kebutuhan lainnya.Ibu sebagai bendahara rumah tangga akan lebih dulu membayar semua kebutuhanmu daripada kebutuhan lainnya. Sikapnya yang selalu mengutamakanmu inilah yang membuat peran ibu sebagai penolong bagi anaknya sulit tergantikan.

 

 

6. Ketika Masa Remaja Datang, Ibu Bisa Jadi Musuh Besarmu Karena Aturannya yang Mengekang. Namun, Semua Hal Itu Dilakukannya Karena Ia Terbiasa Melindungi

Rela dimusuhi oleh anaknya

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa. Di masa ini kamu mulai merasa jatuh cinta, ingin mencoba segalanya, bergaul dengan semua orang yang terkadang bisa jadi bukanlah orang yang memberikan pengaruh baik. Ibumu yang sudah lebih berpengalaman akan membuat berbagai aturan agar kamu tidak salah jalan.

Namun karena masa remaja adalah masa yang penuh dengan rasa penasaran, kamu pun tak segan melawan. Kamu seringkali harus terlibat pertengkaran dengannya dan merasa bahwa dia adalah pihak yang sulit mengerti. Akan tetapi lambat laun kamu mulai mengerti arti kemarahannya adalah karena dia begitu takut kamu melakukan hal yang negatif. Dia merelakan dirinya dimusuhi anaknya sendiri agar kamu selalu berada pada jalur yang tepat. Caranya melindungi kamu dengan sepenuh hati tersebutlah yang tanpa disadari begitu membuat kamu begitu dekat dengan dirinya.

 

 

7. Seorang Manusia Mendengar dengan Telinga, Namun Ibu Juga Mendengar Dengan Telinga. Karena Itu, Ibu Memahamimu.

Pendengar terbaik adalah ibu

Mungkin saat dia mengomel seharian karena kamarmu yang berantakan atau nilai yang menurun, dia adalah sosok yang paling menyebalkan. Belum lagi jika ia dengan terang-terangan mengkritik kekasihmu yang menurutnya "Gak jelas". Predikat sebagai Big Enemy melekat kuat pada dirinya. Tapi di sisi lain dirinya adalah sosok yang selalu sensitif dengan semua perasaanmu. Jika kamu habis putus dengan kekasihmu (yang ternyata tidak baik dan sudah kamu bela habis-habisan) dia dengan setia mendengar semua cerita drama percintaanmu.

Kamu bisa menggunakan telinganya untuk menumpahkan perasaan ketika merasa tak ada seorang pun yang mau mendengar curhatanmu yang membosankan. Dengan kedalaman cintanya ia juga akan memberi penghiburan yang menenangkan dan solusi yang membantu. Ibu adalah sahabat terbaik untuk setiap anak-anaknya. Sekarang pertanyaan Hipwee, adakah seseorang yang bisa lepas begitu saja dari sahabatnya?

 

 

8. Mulai Dari Mengajari Bicara Sampai Menuntunmu Memulai Rumah Tangga, Dia Adalah Guru Sepanjang Hidupmu

Guru terbaik sepanjang masa

Jangan pernah berpikir bahwa mengajari seorang anak berbicara adalah hal yang mudah. Orangtua setiap harinya secara konsisten mengajarkan hal tersebut sampai kamu pandai menyusun kata. Tidak hanya itu, memberikan pendidikan akhlak dan mencontohkan pada anaknya adalah pekerjaan sepanjang usia setiap orangtua. Bahkan ketika tiba waktunya kamu menikah, segenap petuah tak pernah bosan keluar dari mulutnya. Karena bimbingannya yang terus menerus tersebutlah, ibu menjadi guru seumur hidupmu.

 

 

9. Jika Kamu Melakukan Kesalahan Ribuan Kali, Seorang Ibu Telah Menyiapkan Jutaan Maaf Untuk Menerimamu Kembali

Ibu tak pernah bosan memberi maaf

Dalam hidup, tak jarang masing-masing dari kita memiliki musuh abadi. Baik itu karena kesalahannya atau karena kesalahan kita. Tidak saling memaafkan adalah sebuah keputusan yang telah dibuat. Kesalahan yang  terlalu dalam seolah menjadi alasan untuk menutup pintu maaf.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi hubungan ibu dan anak. Baginya tak ada kata maaf terakhir. Sekalipun kamu berbuat salah yang sama berulang kali, ibu tak pernah bosan memaafkan anaknya. Kesalahan tak cukup menghapus kasihnya yang begitu besar.

 

 

10. Jangan Kesal Kalau Ia Selalu Rewel dan Cerewet. Energinya Memang Tak Pernah Bisa Habis Untuk Mendukungmu dalam Setiap Fase Hidupmu.

Pendukung setiamu dalam segala hal

Tak ada anak yang boleh gagal bagi seorang ibu

Kasih sayangnya membuat keinginan untuk mengantar buah hatinya pada keberhasilan begitu kuat bahkan ketika anak itu sendiri tidak perduli. Ketika nilaimu jelek, gagal dalam ujian, ditolak melamar pekerjaan dia akan mati-matian membantu. Tidak hanya mencerewetimu untuk lebih giat tapi dia juga rela bergadang menemanimu belajar. Dalam doanya dia juga tak pernah absen menyebut nama anak-anaknya. Dia selalu ingin ada dalam setiap fase kehidupanmu, untuk membantu jikalau kesulitan menghadang.

 

 

11. Ia Tahu Dirinya Berpengaruh Besar Pada Dirimu. Tak Heran, Ia Selalu Berusaha Menjadi Teladan.

seks bukan hal yang tabu

Anak adalah peniru ulung dan seorang ibu menyadari itu. Tidak mengherankan jika ia selalu memberikan contoh yang terbaik untuk anaknya. Ketika masih kecil, ia akan mengajarimu etika makan yang baik sembari mencontohkan secara langsung. Mendidikmu untuk menghormati orang yang lebih tua dengan cara:

Ayo salam ke Pakde sama Budenya, Kak… (Sembari ikut menyalam supaya kamu mengikuti)

Tidak hanya itu, ketika ibumu berkata:

Makan sayur dong Dek, biar sehat… (Dia akan menyendok sayur ke piringmu dan piringnya)

Semua itu dilakukannya agar kamu sebagai anak mengikutinya. Dia tahu bahwa dirinya adalah role model yang harus mencontohkan tindakan nyata supaya kamu menurut.

 

 

12. Siapapun Kamu, dan Apapun Cerita Hidupmu, Kamu Selalu Punya Pendukung Garis Keras: Dia yang Kamu Panggil "Ibu…"

Arisan tempat ibu-ibu membanggakan anaknya

Apa yang akan kamu lakukan ketika mendukung tokoh idolamu?

Tentunya adalah membela atau membanggakan idolamu tersebut. Begitu pula ketika seorang ibu sedang kumpul dengan ibu-ibu lainnya, dia akan dengan sangat bangga mempromosikanmu sebagai anak yang pantas dibanggakan.

"Si kakak sekarang sudah keterima di UG* loh, pintar kayak papanya."

"Kalau adiknya si Mas sudah pintar ngaji, jarang minta uang." (Meskipun gak ada hubungannya tetap diomongin)

Pokoknya semua hal positif yang berhubungan denganmu akan jadi topik pembicaraannya! Kurang garis keras apa, coba?:)

 

Hubungan antara ibu dan anak adalah hubungan yang tak pernah habis dimakan zaman. Dia tidak hanya melahirkanmu ke dunia tapi juga memberi hidup serta merawatmu dengan cara terbaik. Sekarang, masihkah kamu penasaran kenapa ikatanmu dengan ibumu tak akan bisa dipatahkan?

sumber