Puluhan perempuan Iran dijebloskan ke dalam penjara setelah dia mencoba menonton sebuah pertandingan voli pria.

Salah satunya Ghoncheh Ghavami, perempuan Iran yang menjadi warga negara Inggris. Ia ditahan bersama puluhan perempuan lainnya di sebuah penjara di Teheran.

Puluhan perempuan itu sebenarnya tengah menggelar aksi unjuk rasa terkait hak-hak perempuan Iran. Salah satu bagian aksi unjuk rasa itu adalah mencoba masuk ke dalam stadion dan menyaksikan laga pertandingan voli pria.

 

Ghoncheh Ghavami

Ibu dan anaknya sama-sama cantik: Ghoncheh Ghavami dan ibunya, Susan (kiri)

Di dalam stadion itu, tim voli putra Iran tengah menghadapi Italia. Namun, Pemerintah Iran melarang perempuan menyaksikan laga itu karena para atlet voli pria itu dianggap tidak "berpakaian lengkap" dan para perempuan serta laki-laki menurut undang-undang di Iran tidak diperbolahkan bercampur baur.

 

Ghoncheh Ghavami

Sosok cantik Ghoncheh Ghavami kini menjadi terkenal di media sosial

Perempuan cantik berusia 25 tahun yang tidak pernah memakai jilbab ini sebenarnya sudah dilepaskan dari tahanan kepolisian. Namun, saat dia tengah kembali ke kantor polisi untuk mengambil barang-barangnya beberapa hari kemudian, dia ditangkap kembali dan dibawa ke LP Evin, Teheran.

 

Ghoncheh Ghavami

Sosok Ghoncheh Ghavami yang cantik dan baru berusia 25 tahun ini, malah dijebloskan ke sel isolasi saat ia kembali ke kantor polisi untuk mengambil barang-barangnya

Ia ditahan di sebuah sel isolasi di penjara yang dikenal sebagai tempat untuk menahan para tahanan politik dan jurnalis penentang kebijakan pemerintah. Saudara laki-laki Ghoncheh, Iman Ghavami, mengatakan, keluarganya sangat terpukul dengan penangkapan Ghoncheh.

(Mirror, Daily Mail, Standard)