Ah yang bener? hehe… iya, menjadi kaya itu juga nyunnah lho, memang saya belum nemu dalilnya yang secara langsung menyebut demikian, tapi kita kan harus meneladani Rasulullah, karena beliau suri tauladan yang baik, begitupun para sahabat terbaik beliau yang dijamin masuk surga . Islam masuk ke Indonesia juga dibawaoleh para Saudagar, para pengusaha (pedagang),dan bila kita melirik pada pendiri NU dan Muhammadiyah sebagai salah dua organisasi Islam terbesar di indonesia adalah orang-orang kaya. Nah kaya yang seperti apa? tentu kaya yang bermanfaat bagi umat, kaya yang menjadi alat, bukan sebagai tujuan, yang dengan alat ini dapat memudahkan kita dalam berzakat dan sedekah, haji dan umroh, menafkahi keluarga dan mencukupi ahli waris, membangun ekonomi islam, dakwah dan syiar agama, membangun sarana umat. Kita lihat beberapa riwayat tauladan kita berikut :
1. Muhammad SAW
Muhammad muda adalah seorang pedagang. sejak 12 tahun dan menjadi pengusaha selama 25 tahun. ia berdagang sampai keluar negeri seperti syam, syiria, iraq, yordania, dan bahrain. Kemampuan bisnisnya membuat Muhammad muda menjadi orang yang kaya dan sukses. Ketika melamar khadijah, ia menyerahkan 20 ekor unta pilihan sebagai mahar. dan menurut suatu riwayat ditambah dengan 12 uqiyah emas, yang bila dikonversikan kedalam Rupiah saat ini,kira-kira harga satu unta 4000 riyal maka satu unta kurang lebih Rp 10.000.000,- maka mahar yang disiapkan muhammad muda Rp 200.000.000,- ditambah dengan 12 uqiyah emas. satu uqiyah 7,4 Dinar, satu dinar sekarang 2,2 juta berarti 12 uqiyah setara dengan Rp 195.360.000,-. dan tidak ada kisah muhammad muda bangkrut setelah menikah, yang artinya ada kemungkinan harta yang lebih besar. Ia memiliki banyak unta perah, dan sebagai alat perjalanan dan perjuangan memiliki unta pilihan(al-qashwa) kalo sekarang mungkin sekelas fortuner atau Land cruisser hanya saja Rasulullah memilih untuk sederhana. Beliau juga pernah miskin, tapi hanya sebentar dan kayanya lebih lama daripada miskinnya. Bagaimana dengan istrinya khadijah??, ternyata lebih kaya lagi .
2. Abu BAkar Asshiddiq ra
Sahabat terdekat Rasulullah ini menggunakan hartanya untuk perjuangan islam, ketika membebaskan Bilal ra, Umaiyah bin khalaf menaikkan harga hingga berlipat, yakni 9 uqiyahemas dengan harapan sikaya Abu Bakar enggan membelinya. Tapi tanpa menawar Abu Bakar langsung membayarnya Tunai, cash keras 7,4 Dinar x 9 x 2,2 juta setara dengan Rp 146.520.000,-. agar Abu Bakar menyesal Umaiyah mengatakan bahwa harga budak itu sangat murah, 1 uqiyah pun akan saya jual. Abu Bakar pun tidak kalah gertak, dengan tegas ia mengatakan "jika dijual 100 uqiyah (1,63 M) pun akan saya beli,". Ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi membuat muslim punya harga diri, dan menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi bisa digunakan lebih dahulu daripada politik atau militer. hmm… jadi inget kapal indonesia yang ditawan oleh bajak laut somalia…:). Di berbagai referensi akan banyak ditemukan bagaimana uang Abu Bakar digunakan membebaskan Budak. Ibnu Umar ra mengatakan diawal keislaman Abbu Bakar 40 Dirham (normalnya 1/10 Dinar) dihabiskan untukmemerdekakan budak 40.000 Dirham setara dengan Rp 8,8 Miliar. Beliau juga menyedekahkan seluruh hartanya dijalan Allah untuk perjuangan islam. lantas apakah Abu bakar menjadi miskin?? tidak karena beliau punya banyak bisnis jadi sudah punya passive income. jadi kalau harta saat ini semua disedekahkan, ya pekan depan atau bulan depanuang sudah masuk lagi hehe…Beliau juga Zuhud, sederhana sebagaimana Rasul, beliau mempunyai akses ekonomi, politik, dan militer yang kuat dimasanya.
3. Umar Bin Khattab ra
Ia dikenal sangat zuhud dan berwibawa, tetapi ia bukanlah seorang yang miskin. hanya saja ia memilih zuhud dan menyumbangkan hartanya untuk kesejahteraan umat. kekayaan Umar bin khattab ra mencakup 70.000 properti (ladang pertanian) senilai masing-masing Rp 160 juta (total Rp 11,2 Triliun) pendapatan perbulan dari properti saja mencapai Rp 40 juta x 70.000 lokasi dengan total penghasilan 2,8 Triliun/tahun
4. Utsman bin 'Affan ra
menantu Rasulullah ini mempunyai simpanan mencapai 151 ribu Dinar senilai Rp 226.500 Miliarplus 1000 Dirham atau Rp 220 juta. Ia juga mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dankhaibar dan beberapa sumur senilai 200 Dinar (Rp 440 Miliar)
5. Abdurrahman bin Auf
Diantara semua sahabat nabi, Abdurrahman bin Auf ra adalah yang terkaya, pengusaha yang mengendalikan hartanya, bukan sebaliknya. Seluruh usahanya hanya ditujukan untuk mencari ridho Allah semata. Keuntungan usaha ditunaikan untuk keluarga, sanak saudara, kesejahteraan kaum muslimin dan perjuangan dijalan Allah. Abdrrahman Bin Auf. sangat mengerti konsep passive income. Sehingga sekalipun ia berbisnis maka ia tetap bisa aktif berperang. Ia pernah menjual tanahnya 40 ribu Dinar (88 miliar) untuk dibagikan kepada keluarganya dari bani zuhrah, kepada ummul mukminin dan fakir miskin. Bisnisnya skala internasional. Ia juga pernah menyumbangkan 500 kuda perang untuk kepentingan pasukan perang ( kalo sekarang menyumbang 500 mobil kuda kali yaa). Dalam satu pertemuan Abdurrahman Bin Auf berinfak 40 ribu Dinar atau setara dengan 88 miliar. Ia juga pernah menyumbangkan seluruh dagangannya kepada penduduk madinah yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota madinah. selainitu tercatat juga Abdurrahman Bin Auf telah menyumbangkan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan anatara lain 40 ribu Dirham (sekitar 8,8 miliar), 200 uqiyah emas (sekitar 24 miliar), 500 ekor kuda, dan 1500 ekor unta. sebelum meninggal beliau mewariskan 50 ribu Dinar ( 110 miliar) untuk kepentingan jihad dijalan Allah, 400 Dinar (Rp 880 juta) per orang untuk veteran perang badar yang jumlahnya tidak kurang 100 orang ( total 88 miliar), bahkan Ustman Bin Affan pun mendapat bagiannya. Utsman ra berkata hartanya halal dan bersih, memakannya akan membawa keselamatan dan berkah. ketika meninggal di usia 72 tahun masih meninggalkan 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3000 ekor kambing, dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 Dinar (Rp 176 miliar). padahal warisan istri hanya mendapat 1/4 dari 1/8 (istri mendapat bagian seperdelapankarena ada anak, lalu seperdelapan ini dibagi 4 karena ada 4 istri). Artinya kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman BIn Auf saat itu berjumlah 2,560,000 Dinar atau sebesar Rp 56.320 triliun. Itulah kehidupan Abdurrahman Bin Auf, seorang yang kaya raya namun tak dilenakan hartanya. seluruhnya untuk mencari ridho Allah.
bagaimana dengan shahabat yang lain juga banyak yang kaya seperti Zubair Bin Awwam ra, Sa'ad bin Abi Waqqash ra. namun yang sederhana seperti Ali bin Abi Thalib ra dan Bilal ra juga ada. jadi menjadi kaya seperti nabi dan sahabatnya juga sangat dianjurkan. bahkan bila kita memang mencintai nabi dan para shabatnyamaka teladani mereka . Tentunya

Sumber

Posted by Wordmobi