Belajar bahasa Arab, pelajar asal Garut belajar ke Mesir</p> <p style=Lantaran ingin mempelajari bahasa Arab, dua pelajar tingkat SMA, di Kabupaten Garut, nekat pindah sekolah ke Mesir. Dua siswa yang masih kakak beradik itu, tidak terpengaruh dengan kondisi Mesir yang tengah dirundung konflik politik.

Kedua pelajar ini adalah Wardah Aroyan (17), siswi kelas 3 SMAN 1 Garut, dan Hamzah Syahid Syuhada (16), siswa kelas 2 SMAN 6 Garut. Anak ketiga dan keempat pasangan Ahab Sihabbudin (46) dan Sutini (47) ini, juga bercita-cita melanjutkan sekolah ke universitas ternama, di Mesir.

"Ada beberapa tujuan universitas yang bagus untuk anak-anak kami melanjutkan pendidikan tingginya. Misalnya Universitas Alexandria, Universitas Kairo, dan lainnya," kata Sutini, di rumahnya, Jalan Gordah, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (23/8/2013).

Menurut Sutini, kedua anaknya tersebut telah berangkat dan tiba di Mesir, sekitar 10 hari yang lalu. Sutini yakin, gejolak yang terjadi di Mesir, tidak akan mengganggu dua anaknya dalam menuntut ilmu.
"Rasa khawatir pasti ada. Tapi kami percayakan semuanya kepada takdir dari Allah SWT. Mudah-mudahan anak kami ini akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak. Kami akan selalu mendoakan mereka, baik kesehatan dan keselamatannya," terangnya.
Sutini mengaku sedikit tenang, sebab dua anaknya ini berangkat ke Mesir bersama temannya dari Bandung. Anak-anaknya ini, kata Sutini, sudah mengontrak sebuah rumah di Nasr City, Kairo, Mesir.

Konflik di Mesir sendiri, setidaknya semakin memanas sejak Presiden Muhammad Mursi digulingkan, pada 3 Juni 2013 oleh militer. Bentrok berdarah antara massa pendukung Mursi dan militer di negeri itu, selama beberapa hari terakhir telah banyak menelan korban jiwa.

Seperti dikatakan situs resmi Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Mesir agar menjaga warga Indonesia dari konflik dan kekerasan yang berlangsung di negeri itu.
Presiden, tulis situs tersebut, akan terus mengikuti perkembangan terbaru yang terjadi melalui laporan Mentri Luar Neger (Menlu) dan Dubes Indonesia untuk Mesir.
"Perkembangan yang terjadi di Mesir dalam 24 jam terakhir ini telah memburuk. Berakibat pada jatuhnya korban meninggal dan luka-luka," terang Presiden.

Fani Ferdiansyah / Sindonews.com -" src="https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/1000235_656849790994339_1427419702_n.jpg" width="674" height="362" />

Lantaran ingin mempelajari bahasa Arab, dua pelajar tingkat SMA, di Kabupaten Garut, nekat pindah sekolah ke Mesir. Dua siswa yang masih kakak beradik itu, tidak terpengaruh dengan kondisi Mesir yang tengah dirundung konflik politik.

Kedua pelajar ini adalah Wardah Aroyan (17), siswi kelas 3 SMAN 1 Garut, dan Hamzah Syahid Syuhada (16), siswa kelas 2 SMAN 6 Garut. Anak ketiga dan keempat pasangan Ahab Sihabbudin (46) dan Sutini (47) ini, juga bercita-cita melanjutkan sekolah ke universitas ternama, di Mesir.

"Ada beberapa tujuan universitas yang bagus untuk anak-anak kami melanjutkan pendidikan tingginya. Misalnya Universitas Alexandria, Universitas Kairo, dan lainnya," kata Sutini, di rumahnya, Jalan Gordah, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (23/8/2013).

Menurut Sutini, kedua anaknya tersebut telah berangkat dan tiba di Mesir, sekitar 10 hari yang lalu. Sutini yakin, gejolak yang terjadi di Mesir, tidak akan mengganggu dua anaknya dalam menuntut ilmu.
"Rasa khawatir pasti ada. Tapi kami percayakan semuanya kepada takdir dari Allah SWT. Mudah-mudahan anak kami ini akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak. Kami akan selalu mendoakan mereka, baik kesehatan dan keselamatannya," terangnya.
Sutini mengaku sedikit tenang, sebab dua anaknya ini berangkat ke Mesir bersama temannya dari Bandung. Anak-anaknya ini, kata Sutini, sudah mengontrak sebuah rumah di Nasr City, Kairo, Mesir.

Konflik di Mesir sendiri, setidaknya semakin memanas sejak Presiden Muhammad Mursi digulingkan, pada 3 Juni 2013 oleh militer. Bentrok berdarah antara massa pendukung Mursi dan militer di negeri itu, selama beberapa hari terakhir telah banyak menelan korban jiwa.

Seperti dikatakan situs resmi Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Mesir agar menjaga warga Indonesia dari konflik dan kekerasan yang berlangsung di negeri itu.
Presiden, tulis situs tersebut, akan terus mengikuti perkembangan terbaru yang terjadi melalui laporan Mentri Luar Neger (Menlu) dan Dubes Indonesia untuk Mesir.
"Perkembangan yang terjadi di Mesir dalam 24 jam terakhir ini telah memburuk. Berakibat pada jatuhnya korban meninggal dan luka-luka," terang Presiden.

Fani Ferdiansyah / Sindonews.com -