Umur 20-an adalah masa dimana kamu bisa mulai meraba-raba arah hidupmu. Di umur ini kamu akan banyak dihadapkan pada keputusan dan pilihan penting, termasuk menentukan arah kehidupan keuangan dan pekerjaanmu. Tapi tunggu! Apakah selama ini kamu sudah bisa mengatur uangmu dengan baik?

Ada kalanya lho kita lalai dan membuat keputusan yang salah. Nah, agar terhindar dari masalah keuangan yang mengancam masa depanmu, kali ini Hipwee akan mengulas tentang hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan di usia 20-an. Kamu tentu ingin 'kan bisa menjalani masa muda yang menyenangkan dan mempunyai masa tua yang nyaman kelak?

 

 

1. Kuliah Tidak Dijalani dengan Serius Sekalipun Biayanya Sangat Besar

Tidak serius menjalani kuliah

Banyak yang percaya bahwa pendidikan adalah sebuah investasi. Bangku kuliah menghasilkan gelar sarjana yang bisa jadi modal untuk bekerja di perusahaan ternama dan dapat gaji tinggi. Demi masa depanmu, orang tua rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mengirimmu ke universitas berkualitas. Tapi, apakah semua sarjana punya jaminan sukses secara finansial?

Tanpa rencana karir yang jelas dan keseriusan menjalani kuliah, akan sulit menemukan pekerjaan yang bisa mengantarmu ke level 'mapan'. IPK yang tidak excellent, minim pengalaman organisasi dan pengalaman kerja tidak akan membawamu kemanapun. Kuliah yang hanya asal-asalan sama halnya membuang-buang uang.

Dana pendidikan tentu sah-sah saja jika digunakan dengan bertanggung jawab. Pastikan bahwa uang yang dikeluarkankan oleh orang tuamu memang benar-benar bermanfaat dan menjadikanmu pribadi yang berkualitas.

 

 

2. Sudah Mulai Berhutang Sejak Usia Muda

hutang

Orang-orang yang akhirnya sukses di usia 40 atau 50-an mengaku sangat berhati-hati dengan keuangan mereka di usia 20-an. Pasalnya, jika di usia muda saja sudah mulai berhutang, ini bisa jadi pertanda bahaya untuk masa tuamu kelak.

Usia muda adalah waktumu untuk menekan diri sekuat-kuatnya. Misalnya, lebih memilih transportasi umum dan makan di warteg daripada harus kredit motor atau nongkrong di restoran. Alih-alih berhutang, seharusnya momentum masa muda bisa dimanfaatkan untuk menabung sebanyak-banyaknya.

Anak muda belum punya banyak kebutuhan yang sifatnya mendesak layaknya mereka yang sudah berkeluarga. Lalu, buat apa hutang? Berusahalah memenuhi kebutuhan dengan penghasilan yang kamu miliki. Kuncinya, kamu harus pintar-pintar membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

 

 

3. Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Diimbangi Kemampuan Mengontrol Diri Sendiri

hidup dengan kartu kredit

Kartu kredit bisa jadi masalah bagi kamu yang nggak bisa mengontrol diri sendiri. Sistem meminjam uang lewat kartu kredit hanya akan mengajarkanmu hidup boros. Terbiasa belanja dan mengejar diskon dengan kartu kredit,  kamu pun terlilit banyak hutang yang entah kapan bisa dilunasi.

Akan lebih baik jika anak muda menunda memiliki kartu kredit hingga kondisi finansialnya benar-benar mapan. Hal ini penting lantaran sikap gegabah seringkali masih muncul dalam diri anak muda.

Ketika akan berbelanja, sebaiknya tentukan jumlah uang yang akan dibelanjakan. Pastikan untuk membawa uang tunai sesuai jatah belanja yang sudah ditentukan.

 

 

4. Gegabah Memutuskan untuk Kredit Kendaraan Pribadi

kredit kendaraan pribadi

Sekali lagi, kendaraan pribadi sebenarnya belum jadi kebutuhan mendesak bagi anak muda 20-an. Selain gaji di awal karir yang belum cukup 'aman' untuk membayar cicilan, akan lebih baik jika uangmu ditabung terlebih dahulu.

Kendaraan pribadi cenderung jadi keinginan dan bukan kebutuhan bagi anak muda. Kadang, ada rasa gengsi jika bertemu teman-teman lama tanpa membawa tunggangan baru yang dianggap bukti dari hasil kerjamu sendiri.

Bertahanlah sementara waktu dengan kendaraan yang dihibahkan oleh orang tua. Jika tak ada "warisan" macam ini, menggunakan transportasi umum juga jauh lebih murah dan efisien kok. Sepeda juga bisa jadi alternatif transportasi yang punya nilai lebih, yaitu membuat tubuhmu lebih bugar.

 

 

5. Gagal Mengontrol Pengeluaran Sosial

pengeluaran sosial

Gagal mengontrol pengeluaran sosial adalah salah satu kesalahan finansial yang sering  tidak disadari banyak dilakukan oleh anak muda. Ada saja acara nongkrong bersama teman-teman sepulang kerja, pergi ke bioskop di akhir pekan, atau pergi berlibur ke luar kota. Kalau tidak diatur dengan cerdik, bisa-bisa kantungmu sudah cekak sebelum akhir bulan.

Ketika tidak bisa mengatur keuangan untuk pengeluaran sosial dengan baik, berapa pun gajimu akan cepat habis. Kamu harus bisa menyusun strategi demi bisa tetap menabung dan bersosialisasi dengan teman-temanmu.

Selama satu minggu, pilih 2 atau 3 hari sebagai kesempatanmu untuk bersenang-senang. Sisanya, gunakan waktumu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat sekaligus tidak mengeluarkan biaya.

 

 

6. Gampang Tergoda Iklan dan Punya Sifat Konsumtif

punya sifat konsumtif

Beberapa orang memang punya kecenderungan berperilaku konsumtif. Hobi berbelanja dan loyal menghamburkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Kadang, hanya lantaran menonton iklan atau mendengar cerita teman bisa membuatmu gatal untuk membeli gadgets keluaran terbaru.

Nah, ini lho sikap yang sebaiknya kamu hindari. Perilaku konsumtif dan mudah terpengaruh jelas akan merugikanmu sendiri. Gaji dan uang tabunganmu bisa mendadak raib ketika kamu hobi gonta-ganti gadgets setiap bulannya. Sadarilah kalau mengikuti tren gawai itu tidak pernah akan ada ujungnya. Pilih gawai yang paling bisa memenuhi kebutuhanmu dan bertahanlah dengannya sampai maut memisahkan ia benar-benar rusak.

 

 

7. Tidak Punya Rencana Masa Depan yang Jelas

Tetapkan tujuan masa depan yang jelas

Merasa masih muda, kamu mungkin berpikir bahwa belum saatnya merencanakan masa depan. Pekerjaan dijalani dengan biasa saja, asalkan merasa nyaman dan 'cukup'. Padahal, penting untuk menyadari bahwa pekerjaan yang dijalani saat ini tidak akan selamanya kamu kerjakan. Bukankah setiap karyawan bisa pensiun atau dipecat sewaktu-waktu ketika kinerja mereka tidak cukup baik?

Nah, mulailah merencanakan untuk berinvestasi. Pelajari tentang valuta asing, reksa dana, emas, hingga investasi properti. Pikirkan strategi berinvestasi yang paling tepat supaya bisa menikmati masa tuamu dengan santai dan bahagia. Masih bingung harus mulai berinvestasi dari mana? Hipwee pernah menulis artikel "Instrumen Investasi yang Cocok Dicoba Anak Muda" yang bisa jadi bahan pertimbanganmu.

 

 

8. Tidak Menyiapkan Dana Darurat

dana darurat

Selain kemungkinan diberhentikan dari tempat kerja, ada-ada saja musibah yang bisa setiap saat menghampirimu. Mendadak sakit, kebutuhan membantu keluarga, atau bahkan kecelakaan bisa jadi hal yang tak diduga membuat kantungmu tiris.

Cara paling aman untuk mengatasi kondisi tidak terduga adalah dengan menyiapkan dana darurat. Setiap bulannya, usahakan menyisihkan 20% dari gajimu untuk masuk ke rekening dana darurat. Jadi, ketika sewaktu-waktu mendapat musibah, kamu tidak perlu meminjam ke teman atau minta bantuan ke orang tua.

 

 

9. Menganggap Bahwa Anak Muda Belum Butuh Asuransi

anak muda butuh asuransi

Seperti sudah dijelaskan di poin sebelumnya, musibah bisa saja datang kapan saja dan pada siapa saja. Inilah kenapa memiliki asuransi yang bisa memberikanmu proteksi sangat dibutuhkan. Kemalangan dan hal-hal tak terduga tidak hanya datang pada mereka yang sudah mapan dan berkeluarga 'kan?

Jika saat ini kamu belum memiliki asuransi, mulailah pelajari tentang asuransi jiwa, kesehatan, hingga properti. Pilihlah satu atau dua jenis asuransi yang menurutmu paling cocok dan pembayarannya tidak terlalu memberatkanmu. Menyisihkan uang setiap bulan atau per 3 bulan untuk membayar premi asuransi akan sebanding dengan manfaat jangka panjang yang bisa kamu rasakan.

 

 

10. Nekat Menikah Walaupun Belum Punya Kemampuan Finansial yang Mumpuni

keputusan menikah

Anak muda usia 20-an biasanya sudah punya pasangan dan mulai memikirkan tentang pernikahan. Menjalani hubungan pacaran yang menyenangkan, kemudian berharap bisa segera melangkah ke pelaminan. Saat kamu sudah merasa siap secara mental, apakah kondisi finasialmu juga sudah mumpuni?

Kenyataannya, usia 20-an adalah masa-masa produktif bagi anak muda untuk meniti karir. Daripada membagi fokus untuk karir dan berumahtangga, sebaiknya utamakan pencapaian karirmu dulu. Pasalnya, pernikahan bukan hanya perkara menggelar resepsi, setelahnya banyak hal yang harus dipikirkan. Tempat tinggal, kendaraan, kebutuhan sehari-hari hingga dana untuk anak harus disiapkan matang-matang. Yakin nih, mau buru-buru menikah kalau kemampuan finansial belum memadai?

 

Nah, itu tadi kesalahan-kesalahan finansial yang seringkali dilakukan anak muda 20-an. Supaya masa depanmu lebih 'aman' secara finansial, sebaiknya hindari hal-hal di atas, ya! Semoga sukses!

 

sumber