Bagi kebanyakan orang, yang namanya makan-makan itu adalah sebuah kegiatan yang ditunggu-tunggu. Apalagi kalau udah hampir seharian perut nahan rasa laper. Udah gitu ternyata makan-makannya ada yang bayarin. Terusnya lagi yang akan kamu makan itu bukan makanan biasa tapi makanan Eropa yang mewah gitu dan harganya mahal pula. Uuuaaaa. Eh tapi tunggu dulu, jangan keburu seneng duluan, karena kebanyakan nama-nama hidangan Eropa itu kan masih asing buat kamu. Emang kamu tau makanan itu dibuat dari apa? terus proses pembuatannya gimana? Nah, daripada kamu asal main embat apa sing liwat kayak kucing garong, mending simak dulu deh artikel MBDC kali ini tentang beberapa makanan mewah yang ternyata nyeremin. Casu Marzu
Yang pertama adalah Casu Marzu yang berasal dari Italia. Casu Marzu ini sendiri adalah sejenis keju tradisional Sardinia yang terbuat dari susu domba. "Lho tapi itu kan cuma keju MBDC, dimana seremnya?" Lha tunggu dulu, meskipun ini cuma keju tapi orang Italia sendiri ternyata juga jijik sama yang namanya Casu Marzu ini. Sebab untuk membuat Casu Marzu ini keju diangin-anginkan di tempat terbuka dalam beberapa hari hingga dipenuhi larva dari piophila casei (semacam lalat keju). Nah larva-larva itu nantinya akan memakan keju tersebut dan mempercepat proses fermentasi lanjutan kejunya. Kenapa harus pakai larva piophila casei, karena larva piophila casei itu punya asam dan sistem pencernaan yang bisa memecah lemak keju sehingga tekstur keju pada Casu Marzu menjadi sangat lembut jika dibandingkan sama keju biasa.
Untuk memakan Casu Marzu ini ada orang yang membersihkan larvanya lebih dulu tapi ada juga yang enggak. Kalau enggak dibersihkan ya berarti kejunya dimakan beserta larva-larvanya. Karena konon katanya larva-larva pada Casu Marzu ini berguna untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan gitu. Terus juga katanya ketika makan Casu Marzu ini bisa menimbulkan sensasi seperti sedikit membakar lidah dan meninggalkan aftertaste selama beberapa jam sesudahnya.
Haggis
Berikutnya adalah Haggis yang sebenarnya adalah varian dari Black Pudding. Kalau dalam bayangan kamu Black Pudding itu semacam agar-agar jelly yang kenyal dan manis, kamu salah besar. Karena sebenarnya Black Pudding itu adalah sosis yang terbuat dari darah babi. Sementara Haggis gak jauh beda, yaitu campuran organ dalam dan darah hewan seperti jantung, hati, dan paru-paru dari domba dan babi yang kemudian dibumbui dengan rempah-rempah, garam, dan potongan bawang bombay. Terus adonan Haggis itu direbus selama kurang lebih tiga jam. Kalau udah mateng tinggal dimasukin deh ke dalam selongsong sosis yang terbuat dari usus domba. Jadilah sosis Haggis yang biasanya dibuat sarapan sama orang Skotlandia dan Irlandia. Berdasarkan cerita yang berkembang, Haggis diciptakan supaya bagian-bagian lain dari daging hewan gak terbuang sia-sia gitu. Tapi menurut MBDC sih Haggis itu lebih tepat jika disebut dengan kompilasi jeroan. Bayangin aja kalo kamu makan sate jeroan pasti banyak yang ngingetin tentang resiko penyakit yang bisa ditimbulkan, apalagi kalo makan Haggis.
Canard Au Sang
Yang ketiga ada olahan daging bebek dari Perancis yang gak kalah seremnya. Kenapa serem, karena secara harafiah Canard Au Sang itu kalau diartikan adalah bebek dalam saus darah. Prosesnya sih simple, ada bebek, dicekek sampe mati biar darahnya tetep di dalam. Terus bagian dadanya (bagian yang paling banyak dagingnya) diambil dan dimasak setengah mateng. Terus bagian lainnya dimasukkan ke dalam alat pres, terus diperas sampe darah dan cairan tubuh dari si bebeknya keluar semua. Terus saus darah itu disiramkan ke atas daging bebek yang tadi dimasak setengah mateng.
Di Perancis sendiri, masakan yang juga disebut Canard a la Rouennaise ini dianggap hidangan yang elegant dan biasanya disajikan di restoran-restoran mewah. Meskipun dalam cara penyajiannya kepada turis-turis biasanya dibarengi sama anggur buat ngilangin rasa dan bau yang tajam dari sausnya.
Foie Gras
Selanjutnya ada Foie Gras yang merupakan hidangan mewah dari Perancis dimana cara pembuatannya kontroversial banget. Buat kamu yang belum tau, Foie Gras itu sebenernya berbahan dasar dari hati angsa. Nah kontroversinya sendiri adalah dimana sebelum dimasak angsa itu akan dipaksa makan sebanyak-banyaknya dengan cara force-feeding. Caranya adalah dengan menaruh pipa berbahan logam pada tenggorokan angsa, sehingga makanan yang masuk dari mulut langsung menuju ke perut si angsa. Terus angsa itu akan diberi makan berlebihan hingga empat kali sehari selama sekitar lima bulan. Kalau udah gitu hati dan saluran pencernaannya membengkak. Tinggal tunggu aja deh angsa itu mati kekenyangan, atau kalau gak mati-mati ya disembelih. Hati angsa yang gede karena bengkak ini kabarnya mahal lho. Sekilonya bisa sekitar 100-200 Euro atau sejuta sampai dua juta gitu kalau dirupiahin. Kemudian hati angsa itu tinggal diolah jadi Foie Gras yang disebut banyak orang memiliki tekstur yang lembut dan halus seperti mentega. Tapi ya karena cara di balik layarnya yang menyiksa hewan banget, beberapa negara seperti Turki, Denmark, dan Israel akhirnya mengeluarkan larangan perdaganan Foie Gras di negara mereka.
Ortolan
Menu yang terakhir dari daftar makanan nyeremin adalah Ortolan, dimana bahan dasarnya adalah kesukaannya para pembaca MBDC, yaitu burung. Tapi inget, burung yang MBDC bahas di sini burung beneran. Burung aves gitu bukan burung penis. Secara dasar prosesnya sih hampir mirip sama Foie Gras, dimana burung Ortolannya digemukin secara paksa. Caranya burung Ortolan itu akan dikurung di dalam kandang yang gelap dan tidak ada cahaya sama sekali. Karena tidak ada cahaya yang masuk, maka burung itu jadi tidak tau waktu sampai pola makannya juga ikutan kacau. Jadinya burung itu ya makan sepanjang waktu sampai mengalami obesitas dan badannya menggembung dua sampai tiga kali lipat dari ukuran semula. Kalau udah gendut gitu, si burung ortolan tinggal ditenggelamkan dalam minuman keras sampe mati. Sesudah mati baru deh burung Ortolan itu diolah dengan cara dipanggang. Disamping prosesnya yang kejam dan status burung Ortolan yang merupakan burung langka dan dilindungi, saat ini pemerintah Perancis sudah resmi mengeluarkan larangan mengkonsumsi burung Ortolan itu. Tapi kalo Foie Gras masih boleh, dan malah dijadikan tradisi kuliner yang harus dilestarikan. Wew.
Tuh kan, makanan-makanan yang kelihatannya lezat itu ternyata di baliknya ada cerita-cerita yang nyeremin. Makanya kalau kamu ke luar negeri ada baiknya kamu cari tau dulu tentang makanan lokal setempat. Jadi kamu gak asal mesen aja. Eh ngomong-ngomong kamu tau makanan lainnya yang nyeremin gak? Atau kamu lagi ngebayangin burung kamu digedein paksa, terus dimasukin ke cairan keras kemudian di panggang??
sumber
0 komentar:
Post a Comment