Penentuan Hari Lahirnya Negara Baru Skotlandia
 

Hari Kamis Skotlandia 18 September ini melangsungkan referendum kemerdekaan. Sampai saat-saat terakhir, suara "yes" dan "no" berimbang, sehingga hasilnya sulit diprediksi. Apa dampaknya bagi Skorlandia dan Inggris?

 

Hingga saat-saat terakhir, sulit diprediksi kubu mana yang menang dalam referendum kemerdekaan di Skotlandia, karena kekuatannya berimbang. Namun jika pemilih mayoritas setuju dengan opsi kemerdekaan, maka tanggal 18 September 2014 akan menjadi lembaran baru dalam 300 tahun sejarah Kerajaan Inggris Raya.

 

Lalu, apa yang akan terjadi dalam proses selanjutnya? Berikut beberapa fakta penting:

 

Referendum 18 September akan menjaring suara pemilih Skotlandia, apakah mereka setuju memisahkan diri dari Inggris dan menjadi negara sendiri. Jika mayoritas memberi suara "Yes", persiapan kemerdekaan baru mulai dilakukan. Jadi Skotlandia tidak langsung merdeka. Berbagai agenda politik dan ekonomi harus dirintis memasuki masa transisi. Deklarasi kemerdekaan dijadwalkan pada 24 Maret 2016.

 

Ini memang kasus baru yang belum punya preseden di Uni Eropa. Apa yang terjadi jika terjadi perpecahan di satu negara anggota? Referendum kemerdekaan Skotlandia dilaksanakan berdasarkan persetujuan pemerintah Inggris, jadi bukan berasal dari gerakan separatis bersenjata. Jika Skotlandia merdeka, mereka harus mengajukan permohonan keanggotaan baru ke Uni Eropa dan NATO. Ini proses yang bisa makan waktu bertahun-tahun.

 

Banyak negara Eropa yang memandang ke Inggris dengan cemas menjelang pelaksanaan referendum. Dibandingkan dengan Inggris, warga Skotlandia lebih pro Eropa.

 

Seandainya Skotlandia memisahkan diri, kemungkinan besar mayoritas warga Inggris akan menolak Uni Eropa.

 

Tahun 2017, Inggris menurut rencana akan melaksanakan referendum tentang keanggotaannya di Uni Eropa.

 

Tanpa pemilih Skotlandia, kemungkinan besar para penentang Uni Eropa akan berada di atas angin, dan Inggris akhirnya harus keluar dari Uni Eropa. Ini bisa menjadi guncangan besar politik dan perekonomian Eropa.

 

Jika Skotlandia berhasil melepaskan diri dari Inggris, ini bisa menjadi sinyal kepada gerakan separatis lain di Eropa. Di Spanyol dan Belgia misalnya, ada gerakan politik yang cukup besar yang menuntut pemisahan diri. Bagi Inggris, keberhasilan Skotlandia bisa memicu tuntutan serupa di Irlandia Utara.

 

Jika merdeka, Skotlandia tetap ingin menggunakan mata uang Poundsterling Inggris, setidaknya sampai pertengahan 2016. Setelah itu, Inggris menolak Poundsterling dipakai di Skotlandia. Tokoh politik Skotlandia Alex Salmond menerangkan, ia tetap ingin Poundsterling sebagai mata uang acuan. Dengan Poundsterling, Skotlandia tidak perlu mendirikan Bank Sentral atau mencetak uang sendiri.

 

Pemerintah Inggris di London mengisyaratkan kesediaan mereka untuk mengambil alih semua utang Inggris saat ini sebagai langkah pertama. Setelah suatu masa transisi, Inggris ingin Skotlandia "mengambil alih sebagian utang negara dengan porsi yang adil". Belum jelas bagaimana menghitung pembagian utang itu. Bisa dilakukan misalnya sesuai perbandingan produk domestik brutto per kawasan, atau sesuai perbandingan jumlah penduduk.