Sebaiknya wanita menanggalkan dan jangan lagi menggunakan BH atau bra karena tidak ada gunanya. Itulah kesimpulan awal dari penelitian yang dilakukan selama 15 tahun oleh seorang Profesor medis asal Perancis terhadap payudara 330 wanita Perancis.

 

Professor Jean-Denis Rouillon (62 tahun) dari Besancon University mengatakan bahwa BH akan melemahkan otot alami penyangga payudara. Ia menyarankan agar para wanita mempertimbangkan untuk tidak memakainya lagi. Karuan saja, kesimpulan tersebut sangat mengejutkan kaum wanita di Perancis setelah pemikiran Rouillon juga disiarkan secara nasional oleh televisi dan radio.

 

Penelitiannya terhadap payudara 330 wanita berusia 18-35 tahun menyimpulkan bahwa memakai BH pada usia belia tidak akan membantu apapun bagi pemakainya dan justru malah tanpa mengenakan BH, massa dan kepadatan payudara dapat ditingkatkan.

 

Push Up Bra

Ini salah satu model bra yang amat digemari wanita: push up bra, karena berguna untuk mengangkat dan membuat payudara terlihat lebih kencang dan bervolume. Menurut Rouillon, kegunaan yang diklaim produsen bra tersebut hanyalah omong kosong

 

"Memakai BH dapat menurunkan kelenturan payudara," kata Rouillon. Ia menambahkan bahwa BH juga dapat mengurangi sirkulasi. "Kecuali bagi perempuan paruh baya yang kegemukan, sudah punya dua anak atau lebih, saya tidak yakin apakah akan diuntungkan jika melepas BH," tambahnya.

 

Kesalahan Fatal Mengenakan BH

Salah satu kesalahan fatal saat mengenakan bra. Bra apalagi yang kekecilan seperti ini menurut Rouillon malahan merusak keindahan payudara sang wanita

 

Capucine (28 tahun), seorang wanita relawan yang diwawancarai oleh radio France Info, mengaku bahwa ia merasa lebih bebas setelah menanggalkan BH-nya, kemampuan bernafasnya meningkat, dan merasa bentuk tubuhnya menjadi lebih baik.

 

Victoria's Secret Angels

salah satu foto iklan bra Victoria's Secret yang menurut sang profesor amat absurd karena menyesatkan banyak wanita

 

Walaupun demikian, hasil penelitian Rouillon ini tidak menyentuh aspek etika dan estetika serta feminisme di banyak negara selain di negara-negara liberal. Lebih lanjut Profesor Rouillon mengatakan bahwa penelitian yang belum dipublikasi ini baru tahap awal dan ia belum bersedia memberikan satu pesan yang paling tepat bagi para perempuan.

(Reuters)