Menemukan sesuatu yang menjadi passion atau renjanamu itu memang gampang-gampang susah. Renjana tidak sama dengan hobi, karena perasaan itu jauh lebih kuat. Ibaratnya, renjana adalah sesuatu yang tak hanya mengisi waktu, namun juga jadi penentu tujuan hidup dan kebahagiaanmu.
Kalau hingga hari ini kamu masih belum menemukan renjanamu, wajar kok, karena menemukan renjana itu seiring dengan menemukan jati diri. Tapi Mumpung masih muda, ada baiknya kamu mencoba menemukan renjanamu mulai dari sekarang. Semakin cepat kamu menemukannya, semakin luas kesempatan yang terbentang di hadapanmu untuk bisa menggeluti dan mengembangkannya.
Lalu bagaimana sih cara menemukannya? Warren Berger merumuskan tujuh pertanyaan penggugah pikiran yang akan membantumu menemukan jawabannya.
1. Jika harus bertanya pada diri sendiri, apa yang melengkapi hidupmu selama ini?
Renjana bisa berupa hal yang sangat menarik hatimu, sesuatu yang sangat kamu inginkan. Ini bukan hal yang diinginkan orang tuamu, pacarmu, atau teman-temanmu. Renjana adalah sesuatu yang benar-benar bisa mengobarkan semangat dalam jiwamu, yang membuat hidupmu terasa utuh.
Ketika kamu melakukannya, kamu merasa bisa mencurahkan segalanya tanpa ragu demi satu hal ini. Mengerjakan hal sesuai renjana membuatmu merasa hidup.
2. Hal apa yang kamu yakini dengan bulat, walau ditentang oleh hampir setiap orang?
Lewat pertanyaan ini, kamu akan mencoba menggali apa yang unik dari dirimu. Kebanyakan orang — terutama orang tua — cenderung punya nilai yang linear tentang makna sebuah pekerjaan dan kesuksesan. Memang sih maksudnya baik, biar kita hidup nyaman. Tapi, bukankah nyaman tidak selalu sama dengan kebahagiaan?
Saya menemukan renjana menulis saya sewaktu kuliah. Sebelumnya, saya juga tidak sadar jika ternyata panggilan saya ada di dunia tulis menulis. Keinginan saya untuk menjadi seorang full-time writer sempat ditentang oleh orang tua, apalagi renjana itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan jurusan yang saya ambil sewaktu kuliah.
Meski banyak yang menentang, percayalah bahwa mengikuti renjana itu bukan hal yang buruk. Hingga hari ini saya akan teguh berkata bahwa renjana adalah hal yang sangat layak untuk dikejar.
3. Selama ini, kemampuan apa yang paling menonjol dari dirimu?
Pertanyaan ini akan membongkar kepribadian serta bakat yang sudah kamu miliki sejak awal. Setiap orang pasti punya kelebihan dan bakat. Memahami kemampuanmu yang paling dominan, bisa membantumu menemukan hal yang sebenarnya menjadi renjanamu.
Semisal, kamu adalah karyawan yang sebenarnya punya kemampuan merancang desain kaus. Menanyakan pertanyaan diatas pada diri sendiri bisa membuka matamu, bahwa sebenarnya kamu lebih ahli di bidang desain dibanding harus jadi karyawan seumur hidup.
Terus menggali rasa ingin tahu tentang kemmapuan terkuat yang kamu miliki bisa membantumu menemukan renjana yang selama ini kamu cari.
4. Apa hal yang kamu sukai sewaktu kecil dulu?
Terkadang kamu bisa menemukan apa yang kamu cari ketika kamu mencoba menilik kembali ke belakang. Saat kamu kecil, coba ingat-ingat hal apa yang suka kamu lakukan. Seperti yang pernah ditulis Hipwee di artikel ini, memainkan imajinasi adalah hal hebat yang dilakukan dilakukan seorang anak, dan kita harus belajar dari mereka.
Kita yang sekarang dibentuk oleh banyak hal, termasuk orang tua dan lingkungan. Membongkar kembali masa kecil kita berarti melihat diri kita sebelum didikte oleh orang lain. Mungkin kamu akan menemukan sesuatu yang patut untuk dikejar di sana, sesuatu yang beresonansi dengan diri kita di masa sekarang.
5. Kegiatan apa yang paling membuatmu penasaran untuk mencobanya?
Salah satu cara terbaik untuk menemukan tujuan hidup dan renjana adalah dengan mencoba-coba. Banyak orang yang menganggap hal ini kurang intuitif dan buang-buang waktu. Well, tapi kamu juga bukan cenayang kan yang bisa tahu sesuatu hanya lewat imajinasi?
Menemukan renjana bukan hanya soal berpikir dan menggali diri. Melainkan juga soal bertindak dan mengenali banyak hal yang ada di luar diri kita. Bagaimana kamu tahu kalau kamu bakal menyukai sesuatu tanpa mencobanya sendiri? Jadi, kalau ada sesuatu yang ingin kamu coba lakukan, lakukanlah sekarang. Siapa tahu kamu berjodoh dan justru menemukan bahwa itulah renjanamu.
6. Pencapaian apa yang ingin kamu ceritakan pada orang-orang, 20-30 tahun dari sekarang?
Pencapaian apa yang kira-kira ingin kamu ceritakan dengan bangga pada 20-30 tahun mendatang? Cerita tentang kamu menua di jalan karena pekerjaan sebagai karyawan mengharuskanmu pergi pagi-pulang malam setiap hari? Atau justru kamu akan merasa bangga saat bercerita soal bagaimana kamu mewujudkkan impianmu sebagai penulis?
Pencapaian yang diperoleh lewat renjana akan menggugah siapapun yang menyimaknya, sesederhana apapun pencapaianmu. Bukan materi yang penting, karena materi hanyalah hasil. Yang terpenting adalah proses menuju hasil tersebut. Nah, kamu pengen dikenang sebagai apa nih kira-kira?
7. Seandainya tak ada orang yang bisa melihatmu, mendengarmu, atau memengaruhimu; kamu akan menjadi orang yang seperti apa?
Pertanyaan yang sangat sederhana sekaligus yang terbaik. Pertanyaan ini akan membantu kamu untuk merumuskan tujuan hidup dan renjana dalam satu kalimat sederhana. Jawaban dari pertanyaan ini bisa menjabarkan siapa dan apakah kamu, serta, lebih dalam lagi, tujuan yang sebenarnya ingin kamu capai.
Jawabannya pun bisa beragam. Mulai dari:
"Seorang pria yang pergi keliling dunia dan berbagi pengalamannya lewat buku dan foto."
Atau:
"Wanita mandiri yang menemukan perangkat yang memudahkan hidup umat manusia."
Jangan remehkan satu kalimat ini, karena mereka punya kekuatan yang besar untuk mengubah hidupmu. Kalau tujuan hidup di dalam kalimat yang kamu tulis itu belum juga tercapai, mungkin kamu juga bisa bertanya:
"Dari mana saya akan memulai untuk mengejar tujuan hidup saya?"
Berhasil menemukan renjana berarti kamu sudah maju selangkah lebih dekat ke dirimu sendiri. Yang berikutnya harus kamu lakukan adalah bertahan di jalurnya dan tetap konsisten. Rasa bosan itu pasti ada, tapi percayalah bahwa hal inilah yang akan membuatmu merasa cukup.
Nah, sudah siap mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri agar bisa menemukan renjanamu?
0 komentar:
Post a Comment