Pemain Nigeria, David Faramola Oniya Meninggal Di Lapangan Saat Pertandingan Liga Malaysia
   

Kabar duka dari Malaysia kembali menyelimuti dunia sepakbola. Pemain belakang Nigeria yang membela klub Liga Malaysia, T-Team, David Faramola Oniya (30 tahun), meninggal dunia pada Sabtu, 13 Juni 2015, setelah tidak sadarkan diri di lapangan dalam pertandingan persahabatan antara klubnya melawan Kelantan yang digelar di Stadion Sultan Muhammad IV di Kota Bharu.

David Faramola Oniya

Saat-saat terakhir hidup David Faramola Oniya (paling kanan) sebelum ia ambruk di lapangan. Tampak ia berfoto bersama ofisial pertandingan dan kapten Kelantan, Badhri Radzi (kaus merah) sebelum memulai pertandingan
David Faramola Oniya yang menjadi kapten T-Team yang baru bergabung dengan klub Malaysia tersebut pada musim ini dari sebuah klub Liga Azerbaijan, mendadak roboh di lapangan saat pertandingan baru berjalan 3 menit dan dibawa ke rumah sakit oleh ambulans dari tengah lapangan.

David Faramola Oniya

Suasana mencekam di lapangan saat petugas medis berusaha memberi pertolongan kepada David Faramola Oniya

David Faramola Oniya

Dari gambar ini terlihat bahwa para petugas medis tidak sigap, dan panik saat menangani Oniya seperti yang dikatakan oleh Manajer T-Team, Syahridan Mohd Zain
Manajer T-Team, Syahrizan Mohd Zain, mengatakan Oniya tidak cukup cepat mendapatkan pertolongan dan perawatan medis. Ia menyayangkan reaksi pengemudi ambulans yang lalai dan melamun.

"Dia mengalami serangan jantung. Namun itu dapat menjadi cerita yang berbeda jika pengemudi ambulans lebih sigap," ucapnya. "Sang pengemudi hanya berdiri menyaksikan pertandingan ketika Oniya tiba-tiba roboh, dan bek kami itu mendapat oksigen selama beberapa menit."

Pertandingan itu dihentikan setelah 60 menit berlangsung sesudah mereka diinformasikan dari rumah sakit bahwa Oniya telah meninggal dunia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukacita untuk menghormati mendiang Oniya. Oniya diumumkan meninggal dunia di Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II) 30 menit setelah ia roboh di lapangan.

Kejadian ini menurut Syahrizan, seumur hidup takkan pernah dilupakan oleh skuadnya.

(The Straits Times, The Star)