Ternyata, tak selamanya teknologi memberikan hasil yang positif bagi semua orang. Semakin banyak orang, terutama remaja semakin kecanduan dalam bermain game online. Hal buruk yang terjadi adalah, banyak orang bahkan mampu duduk sepanjang hari, tanpa makan atau minum apa pun karena menjadi korban teknologi. Kok bisa?
Ini buktinya, baru-baru ini, seorang anak muda mengalami hal mengerikan setelah bermain game online berhari-hari tanpa henti, dia ditemukan mengalami Brain Dead atau mati otak di sebuah tempat permainan game online di China. Anda dapat melihat dengan jelas dalam rekaman CCTV, pemuda itu bahkan masih menghadap ke komputernya.
CCTV merekam bagaimana remaja sedang asyik bermain, dan tiba-tiba diam mematung, remaja ini benar-benar hilang kesadaran. Lebih buruk lagi, orang-orang disekitarnya bahkan tak melihatnya .
Akhirnya, kondisi remaja itu diketahui setelah salah satu temannya menghampirinya, mencoba menyadarkannya. Ya, remaja ini terlah mengalami mati otak.
Mati otak diartikan sebagai berhentinya semua fungsi otak secara total dan ireversibel termasuk batang otak. Mati otak bisa juga didefinisikan sebagai terhentinya sirkulasi darah secara total, dan terhentinya fungsi vital seperti pernapasan, pulsasi.
Penyebab umum kematian otak termasuk trauma, perdarahan intrakranial, hipoksia, overdosis obat, tenggelam, tumor otak primer, meningitis, pembunuhan dan bunuh diri.
Definisi kematian otak dibahas oleh beberapa organisasi seperti American Bar Association, American Medical Association, dan National Conference of Commissioners on Uniform State Laws. Pada tahun 1981 kematian otak didefinisikan sebagai tidak berfungsinya sirkulasi dan pernapasan ireversibel, atau tidak berfungsinya semua fungsi otak ireversibel termasuk batang otak. Definisi ini berdasarkan fakta bahwa fungsi otak tidak bisa kembali sesudah 6 jam tidak berfungsi, berdasarkan pemeriksaan fisik dan EEG. Bila tidak ada tes-tes konfirmasi, observasi dilakukan sedikitnya selama 12 jam. Pada kasus jejas anoksia, observasi dilakukan sampai 24 jam. Pedoman ini tidak melibatkan kriteria usia penderita.
Jadi mulai sekarang, mari kita lebih bijak memanfaatkan teknologi yang ada seperlunya saja. Ingat dan awasi anak-anak jangan sampai lupa makan dan lupa tidur karena kecanduan main game. Jangan sampai mengalami brain dead seperti remaja ini. Mengerikan bukan?
0 komentar:
Post a Comment