Peristiwa yang terjadi pada tahun 2012 yang lalu ini amat unik sekaligus gila. Nonkazimulo Dube meminta cerai dari suaminya Talent Tafara yang telah mematahkan ranjang di rumahnya. Parahnya, ranjang itu patah saat Tafara berhubungan seks dengan wanita lain yang menjadi selingkuhannya.
"Setelah saya menanyakan suami saya, dia mengaku bahwa ia telah berhubungan seks dengan wanita lain, " ujar Dube.
Untuk mengetahui penyebab ranjang rusak, wanita dari Bulawayo, Zimbabwe, itu berbicara dengan tukang kayu. Menurut si tukang kayu, dilihat dari kerusakannya, kemungkinan telah terjadi sesuatu yang berlebihan.
Edan: Ranjang yang patah akibat suami Dube selingkuh.
"Dia mematahkan ranjang bukan karena berhubungan seks dengan saya tapi wanita lain...saya tak tahan lagi," kata Dube.
Kesal dengan kelakuan suami, Dube meminta suaminya membayar US$ 200 sebagai ganti rugi ranjang rusak tersebut yang dibelinya setahun sebelumnya. Ia juga mengajukan gugatan agar hakim membubarkan pernikahannya.
Tahun lalu, Dube mengatakan dalam pernyataan tertulis, ia pernah menangkap suaminya Tafara berhubungan intim dengan wanita lain dalam dua kesempatan berbeda di rumahnya. Menurutnya, hidupnya seperti dalam neraka sejak menikah dengan Tafara pada 8 tahun lalu.
"Saya tak menginginkannya lagi, apa yang saya inginkan darinya adalah mengganti rugi kerusakan kasur," ujar Dube.
Tafara memang mengaku ia berselingkuh dan meminta Dube menerimanya kembali. Ia tak memiliki uang untuk membeli ranjang baru.
"Saya taleh menyebabkan ia sangat sakit tapi saya ingin berdamai dengannya. Saya kacau tapi saya percaya bahwa semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua," kata Tafara.
"Dia mengatakan ia akan menggugat saya karena merusak kasur tapi intinya adalah saya tak memiliki uang," katanya.
Ranjang baru di kamar baru: Dube sudah tidak mau tahu lagi mengenai mantan suaminya
Kini mereka telah bercerai dan Dube membeli ranjang baru sebagai ganti ranjang rusak tersebut dengan uangnya sendiri. Tidak selamanya selingkuh itu indah.
(Global Post dan sumber-sumber lain)
WordPress.com
0 komentar:
Post a Comment