http://us.images.detik.com/customthumb/2014/01/23/4/34.jpg?w=200

Jakarta - Bagi warga ekonomi menengah di Indonesia, uang Rp 100 ribu itu tidak besar. Bahkan bisa habis dalam waktu kurang dari satu jam.

Contohnya bisa dipakai makan sendirian di restoran, nonton bioskop beserta snack -nya, atau beli kopi dan cemilan di kafe. Tapi coba pikirkan uang sebesar Rp 100 ribu ini jika digunakan secara skala global.

Bayangkan Anda hidup di negara yang miskin. Uang sebesar itu bisa jadi sangat berharga, bisa jadi upah seseorang setelah bekerja seminggu, atau juga bisa digunakan untuk menjalani hidup selama satu bulan penuh.

Kami mencoba mengambil contoh 10 negara termiskin berdasarkan data IMF dan mencari tahu uang Rp 100 ribu atau dibulatkan saja menjadi US$ 10 bisa dipakai untuk apa saja, simak hasil penelusurannya di sini seperti dikutip dari The Richest, Kamis (23/1/2014). Negara pertanian Eritrea berbatasan dengan Ethiopia dan Sudan di'Tanduk Afrika'. Dengan jumlah penduduk lebih dari 6 juta, negara ini selalu bersitegang dengan tetangganya.

Bahkan, negara ini statusnya masih perang berkepanjangan dengan Ethiopia yang mengakibatkan kerusakan besar bagi perekonomiannya. Hari ini, uang Rp 100 ribu bisa digunakan untuk membeli bensi sekitar 4 liter saja. Liberia berbagi perbatasan dengan Guinea, Sierra Leone dan Cote d'Ivoire di Afrika bagian barat. Bahasa inggris menjadi bahasa resmi bagi 4 juta populasi negara ini.

Ekonominya digerakan oleh industri mineral, pertanian dan hasil hutan, tapi seperti di banyak negara Afrika ekonominya telah menderita berat dari serangkaian perang sipil.

Uang Rp 100 ribu di sini bisa digunakan untuk membeli satu menu burger combo, sewa lapangan tenis satu jam, 8,3 liter bensin, atau sepuluh botol air mineral berukuran 1,5 liter.
Burundi yang terletak di Afrika Timur ini adalah negara terpencil dengan populasi lebih dari 8 juta. Sayangnya, lebih dari 80% warganya hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak ditunjang sistem hukum dan pendidikan yang baik.

AIDS, kekurangan pangan dan kelaparan sudah jadi hal yang lazim di negara ini. Ekonominya bergantung pada pertanian dan pertambangan, seperti banyak negara-negara Afrika lainnya, tapi tanpa infrastruktur untuk memaksimalkan sumber daya tersebut.

Uang Rp 100 ribu di ibu kota Bujumbura bisa dibelanjakan untuk mendapatkan 5,5 pon beras atau satu menu combo makanan cepat saji.
Zimbabwe mungkin telah melahirkan pemain besar di dunia kriket internasional tapi saat ini masih menjadi negara termiskin kedua di dunia. Terletak di Afrika selatan, Zimbabwe punya populasi lebih dari 13 juta.

Warganya bekerja di sektor pertanian, ekspor mineral, emas dan pariwisata. Namun sayang, pemerintahan yang otoriter di negara ini menyebabkan penurunan ekonomi sejak tahun 2000.

Sebanyak Rp 100 ribu di ibu kota Harare bisa dipalai untuk makan di restoran yang murah, 5 cappuccino biasa, lima botol bir impor, atau 6,6 liter bensin.
Negara termiskin di dunia saat ini, Republik Demokratik Kongo memiliki daratan yang sangat besar dan populasi lebih dari 75 juta, jadi negara terpadat dengan peringkat ke-19 di dunia.

Kongo belum pulih dari kehancuran ekonomi, epidemi, malnutrisi dan kepadatan penduduk akibat perang mematikan sejak tahun 1998.

Uang Rp 100 ribu di negara ini cukup untuk membeli 22 pon beras, sepuluh botol air mineral 330 mililiter, 2 botol bir impor, atau 8,33 liter bensin.

Sumber

Posted by Wordmobi