Founder Microsoft, Bill Gates, tak ragu minum air hasil olahan kotoran manusia. "Ini adalah air!" kata orang terkaya di dunia itu dalam rekaman video yang beredar luas.

Lima menit sebelumnya, air itu masih berbentuk limbah kotoran manusia yang dikumpulkan dari sebuah toilet umum.

Perubahan limbah kotoran manusia menjadi air layak minum itu berkat OmniProcessor, sebuah alat pengolahan limbah pabrik dengan harga murah.

Alat ini didesain oleh perusahaan bioenergi Janicky yang didukung "Bill and Melinda Gates Foundation". Prototipe OmniProcessor telah didistribusi ke Washington, AS, dan rencananya akan disebar ke India, Afrika, dan negara-negara berkembang lainnya.

Sejak 2005, Gates bersama dengan yayasannya sudah menaruh perhatian terhadap sistem sanitasi berbasis teknologi. Perhatian itu didasari fakta bahwa 40 persen dari populasi global, atau 2,5 miliar orang, masih membuang tinja sembarangan atau dapat dikatakan tidak menjalani hidup bersih.

 

OmniProcessor

Screenshot dari rekaman video saat Bill Gates meminum air dari keran. Dan air ini berasal dari kotoran manusia. Kita pasti jijik kala meminumnya

Akibat tak langsungnya, 1,5 miliar anak meninggal setiap tahun karena mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan lingkungan kotor. Khususnya di negara-negara berkembang, setengah dari jumlah pasien rumah sakit dirawat karena masalah sanitasi.

Menurut Bill Gates, OmniProcessor dapat menjadi jawaban dari masalah-masalah sanitasi yang terjadi. Alat yang merupakan campuran inovatif listrik tenaga uap dan penyaringan air ini dapat mengonversi limbah hingga 14 ton menjadi air layak minum dan listrik setiap harinya.

Alat ini dibanderol dengan harga 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 19 miliar untuk kemampuannya mengolah kotoran 100.000 orang. Wah, nampaknya alat ini amat berprospek untuk digunakan di Indonesia, khususnya di Jakarta.

(Business Insider, NY daily News)