MEMANG dia tahu bahwa dia diberi modal untuk berusaha sendiri, tapi dalam pikirannya, "Kok tega nian sang majikan inimembuat saya tujuh keliling memikirkan nasib kelak dikemudian hari." "Bagaimana saya bisa hidup?" tanyanya lagi kepada dirinya sendiri.
Namun hari ini, ia sangat bersyukur akibat ia ''dipecat" oleh sang majikan. Nah ini tentu bukan pecat asal pecat, sebab peristiwa ini bisa disebut "satu dalam seribu". Pasalnya apa sih kok sampaidipecat? Bos ini memang terkenal sebagai orang yang baik. Ia sangat memperhatikan perilaku sang pembantudi rumah tangganya. Bos ini menilai sang pembantu yang rajin melayani, tekun dan jujur. Hanya itu.
Karena itu ia jatuh hati turut memperhatikan nasib pelayannya. Ia punya potensi untuk hidup jauh lebih baik dari pada sekedar menjadi pembantu rumah tangga yang gajihnya tidak akan bisa besar. Diam-diam ia merencanakan sesuatuagar kelak orang baik semacam ini hidupnya bisa juga sejahtera sebagaimana bosnya itu.
Ia bukan saja diberi pesangon yang cukup besar, tetapi juga dibekali ratusan itik petelor dan teknik beternaknya. Dari itik ini ia dapat mengambil hasil telurnya. Bisnisnya sempat hancur ketika menjual telur, tapi kemudian diajari mengasinkannya dan di jual dalam bentuk telur asin. Ia dibekali juga dengandikirimturut pelatihan kepada ahli pembuat telur asin termasuk cara menjualnya.
Penghasilan datang dari penjualan, uang akan masuk modal bertambah asal keuangan dapat ditangani dengan benar. Karena itu ia dibekali juga dengan cara sederhana mengatur uang.
Nah, apa kurangnya?
Walaupun pernah gagal, ia tidak berhenti di sana.Ia tetap berkonsultasi dengan mantan bos yang selalu terbuka. Pekerjaan "mandiri" nya di pulau Jawa mulai berkembang.
Walaupun pertumbuhan dirasakan berat, ia terustekuni dengan ulet. Dalam pemasarannya ia mencari teman dan sahabatnya menawarkan telur produksinya. Karena pandainya membuat telur asin yang kuning telurnya berminyak dan gurih, pelanggannya menjadi semakin banyak. Ketika ia kewalahan menunggu hasil dari ternaknya sendiri, ia mulai mencari sumber telur lain yang bisa dipercayanya.
Dan dengan demikiian bisnisnya terus berkembang, berkembang dan berkembang. Sekarang rumahnya telah berubah menjadi rumah yang bagus, kendaraannya bisnisnya telahberlipat ganda.
Karyawannya pun semakin ramai. Ia telah menjadi kupu-kupu yang indah. Masa lalu ulat dan kepompong telah dilaluinya dengan selamat.
Ia terus bersyukur kepada Tuhan dan memuji bosyang istimewa yang telah menempa dan mendukungnya menjadi seorang pebisnis sejati.
Dalam jumpa dengan mantan bosnya, ia teringat apa yang dikatakan kepadanya, "Tidak menyesalsaya PHKbukan? Namun ingatlah, Itu bukan karena kamu berbakat menjadi pebisnis, tetapi karena kamu dasarnya ulet, rajin, jujur dan terbuka! Kamu juga berani mangambil risiko… jika tidak ….." Ia sendiri melanjutkankata-kata bosnya … "Untung saya di-PHK., jika tidak tentu saya masih akan jadi seorang pembantu sampai sekarang…"
Sebagai tanda penghargaan dan ucapan syukurnya, sekarang ia pun bersedia membantu orang lain untuk bisa mengikuti jejaknya menjadi pebisnis yang berhasil.***
Sumber
Posted by Wordmobi
0 komentar:
Post a Comment