image

Jakarta - Gerindra yang hanya memperoleh sekitar suara 11, 98 persen dalam Pileg 9 April 2014 lalu dalam perhitungan cepat tidak mampu mengajukan capresnya, karena tidak berhasil memenuhi syarat presidential threshold 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR. Operasi penggalangan Prabowo Subianto yang dipayungi oleh Gerindra boleh dikatakan sukses dilihat dari hasil perolehan suara pileg sementara, maka bisa dipastikan dalam capres yang akan berlaga dalam Pilpres 9 Juli nanti salah satu calonnya Prabowo. Dibandingkan dengan suara Gerindra pada Pemilu 2009, maka Gerindra dapat dinilai salah satu parpol yang mesin politiknya bekerja secara efektif.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memegang prinsip filosofi 'pohon pisang' dalam menghadapi berbagai kampanye hitam yang dilancarkan pesaingnya terhadap Prabowo. Walaupun dilempari sampah bahkan kotoran binatang dan manusia pohon pisang tersebut tetap tumbuh subur dan berbuah. Setiap fitnah dalam pembunuhan karakter dan kampanye hitam akan kita dipetik energi positifnya, silakan energi negatifnya buat mereka yang menyebarkan. Partai Gerindra akan konsentrasi untuk terus tumbuh subur dan menghasilkan berbuah yang bagus. Selain itu Gerindra punya prinsip yang dipegang tim media Prabowo dalam menghadapi kampanye hitam, salah satunya adalah memegang adat leluhur tanah Jawa, yaitu 'sing becik ketitik, sing ala ketara' atau yang baik akan kelihatan dan yang buruk akan tampak.

Banyak kalangan termasuk kelompok buruh konon lebih banyak yang memilih Partai Gerindra dibandingkan PDIP ataupun parpol lainnya, karena mereka menilai partai yang dipimpin Prabowo Subianto sudah memberikan bukti pembelaan terhadap nasib buruh yaitu membebaskan buruh atau TKI asal NTT, Wilfrida Soik yang akan dieksekusi mati di Malaysia. Akhirnya dengan upaya tim hukum Prabowo dan kedatangan Prabowo dalam setiap persidangan Wilfrida Soik menyebabkan gadis asal Bellu NTT tersebut akhirnya divonis bebas. Sementara itu, Jokowi yang sebelumnya saat Pemilukada DKI Jakarta mendapatkan dukungan signifikan dari kalangan pekerja, akhirnya tidak dipilih kembali karena menolak usulan kenaikan UMP DKI Jakarta sesuai dengan permintaan kaum buruh/pekerja.

Setelah diketahui hasil sementara Pemilu Legislatif, Prabowo masih santai menghadapi kawan yang mau diajak koalisi. Hal ini berbeda dengan calon Presiden dari PDI-P (Jokowi). Sebenarnya kelompok Prabowo dengan payung Gerindra sudah melakukan penjajakan dengan partai-partai lain, namun Prabowo masih menunggu waktu yang tepat untuk bertemu langsung dengan pimpinan-pimpinan partai yang sejalan untuk berkoalisi. Artinya penjejakan koalisi cukup dilakukan oleh para pengurus partai Gerindra, untuk finalnya tentu Prabowo yang akan tampil bersama-sama para petinggi partai yang berkoalisi.

Prabowo effect secara kasat mata hasilnya terlihat jauh lebih baik dibanding Jokowi effect. Gerindra pada Pemilu 2009 hanya meraih 4,46 persen suara nasional, saat ini menurut quick qount menempati urutan ketiga dengan meraih suara pada kisaran 11-12 persen. Ada kenyataan yang luput dari mata pengamat dan lembaga survei, yaitu tentang kejelian Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga capres, Prabowo Subianto merangkul orang-orang komunikasi ikut dalam barisannya.

Pemilihan tersebut cukup tepat untuk memudahkan komunikasi dengan media, hal ini merupakan salah satu yang menjadi menjadi kunci penting bagi Prabowo dalam mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya. Padahal, Partai Gerindra dikenal sebagai partai yang tidak mempunyai kadernya dalam berbagai media yang ada di Indonesia atau partai ini tidak memiliki media massa secara khusus tidak seperti Nasdem yang memiliki Metro TV, Hanura yang memiliki MNC Group, Demokrat yang dekat Jawa Pos Grup dan Golkar yang memiliki TV One, ANTV dan Vivanews.co.

Tim media dan komunikasi Prabowo terlihat bekerja maksimal melalui berbagai media, termasuk media sosial yang dulu dikuasai Jokowi. Sehingga, personal branding Prabowo sebagai pribadi yang bersikap tegas terhadap apapun, antikorupsi, jiwa sosialnya sangat tinggi, serta Baca tulisan ini lebih lanjut